BANDUNG– Elih Sudiapermana dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Bandung, Senin (28/1). Elih sudah mengabdi selama lima tahun untuk mengurusi pendidikan di Bandung.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bandung Yayan A Brillyana menjelaskan, pada 2014 wali kota bandung saat itu (Ridwan Kamil) meminta izin kepada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) agar Elih Sudiapermana dapat menduduki jabatan struktural di Pemkot Bandung sebagai Kadisdik.
“Karena Disdik ini spesial. Pejabatnya harus yang mengerti pendidikan. Saat itu kami akan mereformasi dunia pendidikan,” kata Yayan di Balai Kota Bandung, Selasa (29/1). Dengan kepemimpinan Elih, pola pendidikan di Bandung menjadi role model di tingkat nasional terutama dalam kaitannya dengan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Bahkan telah sukses dalam menerapkan sistem PPDB online, tidak ada lagi sekolah favorit melalui penyebaran guru profesional, serta prestasi atau penghargaan lainnya di tingkat nasional. Namun saat ini, Elih dikembalikan kepada institusinya (UPI), sebagaimana amanat UU Nomor 5/2014, karena masa jabatan pimpinan tinggi maksimal lima tahun.
“Pak Elih selesai bertugas di saat Pemkot Bandung sudah mempunyai fondasi yang bagus yang diciptakan beliau. Bukan berarti tidak terpakai, justru sebaliknya,” ungkapnya. Sementara, Elih pun menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemkot Bandung yang telah memberikan kepercayaan dan kepada UPI sebagai institusi asalnya.
Selama lima tahun terakhir, dirinya telah berupaya keras melakukan hal terbaik walaupun tidak mudah dan banyak tantangan yang telah diperjuangkan. “Sesuai norma yang ada, JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi) setelah lima tahun memang harus dievaluasi.
Tentu saya juga harus mempertimbangkan secara pribadi karir sebagai dosen,” tutur Elih. Walaupun tidak lagi menjabat sebagai Kadisdik, tentu Elih akan tetap berkontribusi dalam bentuk lain. Setelah resmi diberhentikan Elih kembali menjadi dosen UPI.
(net)
