Sampai saat sumber listrik dimatikan, tangan almarhum baru bisa terlepas dari tiang lampu. Sebelumnya, sudah ada peringatan bahwa tiang tersebut nyetrum.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Dr. Drajat Martianto mengatakan bahwa musibah ini menjadikan pelajaran bagi civitas akademika IPB untuk selalu waspada dalam situasi apapun.
“IPB akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam mendalami kejadian ini untuk memperoleh kejelasan mengenai penyebabnya agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa pada masa mendatang,” jelasnya.
Selanjutnya jenazah korban ditangani di Rumah Sakit Karya Bakti Pratiwi, Bogor untuk kemudian diberangkatkan ke rumah duka di Tegal, Jawa Tengah.
Dua orang dosen sekolah vokasi dan sejumlah teman korban akan mendampingi jenazah untuk dipulangkan dengan ambulans dari IPB.
IPB juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga. Seluruh biaya pemulangan dan pemulasaraan jenazah di rumah duka ditanggung sepenuhnya oleh IPB.
(ral/pojokjabar)
