BOGOR – Arus lalu lintas di Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) kian membuat para pengendara tersiksa. Pemberlakuan contraflow hingga kini masih diberlakukan bahkan sampai Maret mendatang. Hal itu pula yang membuat antrean kendaraan yang bisa mencapai 2 kilometer ketika jam sibuk berlangsung.
Pantauan Radar Bogor, kamis (1/2/18) sore lalu lintas Sholis padat dilalui kendaraan. Untuk menuju Jalan Sholis, kemacetan sudah terjadi dari Jalan Abdullah Bin Nuh, tepatnya di depan Dealer Nissan-Datsun.
Setelah ditelusuri, kemacetan menuju Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) muaranya terjadi sebelum memasuki area contraflow yang terletak di sekitar P57.
Dari arah berlawanan antrean kendaraan juga terjadi hingga 2 kilometer. Atau tepatnya dari depan Alfamart Kedungbadak hingga memasuki contraflow di sekitar P57. Tapi, selepas contraflow menuju Yasmin lalu lintas Sholis justru lengang.
Kondisi macet dengan cuaca panas cukup menyengat itu jelas membuat para pengendara jengkel. Salah satunya driver ojek online, Reynaldi (24). Ia mengaku kecewa atas kemacetan yang hampir setiap hari terjadi di jalan Sholis. Sehingga, ketika mendapatkan orderan melewati jalan tersebut waktunya cukup terbuang.
“Hampir setiap hari di sini. Tapi kalau hari ini parah juga macetnya sampai Nissan (Yasmin). Sudah paling malas kalau dapat penumpang atau orderan makanan lewat sini,” keluhnya kepada Radar Bogor (radarsukabumi.com Group).
Ia berharap, pasca selesainya pengerjaan Fly Over Tol BORR Seksi IIB ini lalu lintas Sholis tidak sepadat sekarang. Karena, menurutnya bagaimanapun jika proyek pengerjaan jalan tol itu belum rampung, maka kepadatan lalu lintas sudah pasti akan terjadi.
“Lewat jalur alternatif Jalan Johar juga sama aja, numpuk di Jalan Tentara Pelajar,” katanya.
Pengendara lainnya, Ade mengatakan saat pengerjaan berlangsung, PT Wika jangan seenaknya menghentikan arus kendaraan khususnya di jam sibuk. Sebab kata warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal itu akan menambah kemacetan. “Tolong diperhatikan, kalau sedang jam sibuk jangan asal tutup,” keluhnya.
Sementara itu Kepala Satuan Lalulintas Polresta Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji mengatakan pembagian satu ruas jalan terus berlangsung hingga pengerjaan Tol BORR Seksi IIB ini rampung.
“Sepanjang itu akan kena contraflow semua, karena bergiliran. Jadi sampai beres. Sampai akhir Desember itu sebagian,” jelasnya kepada Radar Bogor. Pada awal diberlakukan, contraflow hanya untuk pemasangan erection box dengan menggunakan proses shoring atau dengan cara ditopang menggunakan rangka besi di bagian bawah sehingga memakan badan jalan.
Namun, manajer proyek konstruksi tol BORR seksi IIB PT Wika Tbk Aries Fahkrizal mengatakan bahwa pemasangan dengan proses shoring sudah selesai sejak 5 Januari lalu. “Sebenarnya saya hanya menjaga agar tidak banyak stop saat pengecoran dan lain-lain, makanya masih contraflow,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan pemberlakuan contraflow berlangsung sampai akhir Desember 2017 sesuai pengerjaan proses shoring. Pengerjaannya dilakukan beruntun mulai dari P57 hingga P78. Sehingga, total waktu yang dibutuhkan sekitar 105 hari, atau hampir menacapai 4 bulan.
Project Manajer PT Wika, Ali Afandi mengatakan bahwa pemberlakuan contraflow itu terpaksa dilakukan untuk pemasangan erection box yang tak lagi menggunakan alat Launcher Gantry (LG) seperti sebelumnya.
”Kita menggunakan cara shoring, yaitu dengan ditopang beberapa rangka baja. Kalau zona 1 sama zona 2 pakai LG. Zona yang sekarang dikerjakan ini merupakan irisan dari zona 1 dan 2 yang posisinya berada di tengah-tengah,” jelasnya.
Humas PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Feri Siregar menjelaskan meski target selesai pengerjaannya dimajukan empat bulan lebih cepat (sebelumnya rampung Juli), dirinya tetap optimistis pekerjaannya selesai tepat waktu. Feri mengaku, hingga saat ini pengerjaan Tol BORR seksi IIB masih on the track. “Target Maret 2018. Optimis tercapai, insyaallah,” kata Feri.
