Lina Dorong Pelestarian Plasma Nutfah Aset Daerah Jabar

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra Lina Ruslinawati. Ft Ist

SUKABUMI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra Lina Ruslinawati mendorong pemerintah Jawa Barat untuk melestarikan plasma nutfah milik Jawa Barat. Hal itu, menyusul banyaknya flasma nutfah asal Jawa Barat yang malah berkibar di luar Jawa barat.

Plasma Nutfah atau yang disebut sumber daya genetik hewan harusnya menjadi sebuah kebanggaan daerah Jawa Barat. Seperti Ikan Mas Wanayasa asal Karawang dan ikan Nirwana (Nila Wanayasa) yang cenderung dibiarkan oleh Pemprov. Itu menyusul adanya kebijakan soal kewenangannya tak lagi diurus oleh Pemprov Jabar.

Bacaan Lainnya

“Saya heran, ko malah kewenangannya dialihkan ke kota/kabupaten, sementara kan kota dan kabupaten tidak memiliki pegawai yang ahli dalam melahirkan F1 dan F2 belum ada tenaga kerjanya, tidak ada laboratoriumnya juga.

Ini sudah mendunia, ikan-ikan kita pemasok terbesar di wilayah Batam dan seluruh Indonesia, kenapa tak dikembangkan, “jelas Lina kepada radarsukabumi.

Dengan sudah bukan kewenangan Provinsi, dirinya mengkhatirkan bahwa pengembangan sumber daya genetik hewan ini menjadi jalan ditempat, padahal harusnya didorong pemerintah agar menjadi kembanggan nantinya.

Belum lagi soal plasma nutfah Ayam sentul yang merupakan cikal bakal ayam ciung wanara, sekarang nasibnya sama, padahal jenis ayam ini adalah ciri khas Jawa Barat.

“Yang lucu, ketika ada kontes secara nasional. Malah yang menang dari daerah Banjarmasin, padahal itu ayam kita. Kita yang punya orang lain yang menang, karena mereka baik mengurusnya, “terangnya.

Untuk itu dirinya kedepan akan mendorong dinas terkait agar memulyakan plasma nutfah yang dimilik Jawa Barat. Karena hal itu adalah sesuatu yang wajib dilakukan pemerintah agar plasma nutfah kita tetap bisa diperhitungkan daerah lain dan menjadi aset sendiri yang dibanggakan.

“Ya jangan sampai kita sebagai daerah penghasil malah orang lain yang menang, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *