SUKABUMI — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra Hendar Darsono menilai bahwa tradisi wisuda yang dilakukan di Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA tanda adanya pergeseran nilai di masyarakat dan pendidik.
Menurutnya, fenomena ini tidak jelas dari mana awalnya muncul. Jangan sampai memberatkan masyarakat, ketika masyarakat yang kurang mampu dipaksa akan berujung berhutang. Bahkan dirinya merasa miris ketika orang tua harus rela membawa bunga ke sekolah dan kembali dibawa setelah wisuda, itu jelas pemborosan yang harus dicegah.
“Ini terjadi pergeseran nilai, karena itu bukan budaya kita. Orang timur lebih kepada kearifan lokal yang memegang adat istiadat, adab budaya luar seharunya jangan terlalu diadopsi secara berlebihan, “tandasnya.
“Soal ini (Wisuda TK hingga SMA) saya berharap pemerintah baik eksekutif maupun legislatif untuk duduk bareng. Saya jelas tidak setuju dengan fenomena yang ada, anak TK Wisuda, SMP Wisuda, SMA Wisuda jelas pemborosan dan hedonisme, “tambahnya.
Menurutnya, kontribusi dari fenomena wisuda tersebut jelas tidak ada urgensinya. Untuk itu dirinya akan membahas soal fenomena tersebut dengan dinas pendidikan Jawa Barat untuk segera mengatur soal wisuda tersebut.
“Dinas Pendidikan harusnya memiliki sikap, dan segera mengatasi ini. Tak sedikit fenomena ini menjadi cibiran dari masyarakat di media sosial yang jelas sangat memberatkan, “jelasnya.
“Jika TK, SD, SMP sampai SMA wisuda, sudah tidak ada lagi kebanggan bagi Sarjana yang menempuh pendidikan di Kampus. Sangat miris kalau seperti ini terus dibiarkan, “tambahnya. (adv)