Abdul Muiz Soroti Pekerja Wanita Dominasi Pabrik

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Muiz saat mengadakan reses di Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Sebagian besar pekerja pabrik di Kabupaten Sukabumi masih didominasi para perempuan. Sementara pekerja yang berjenis kelamin laki-laki masih minim jumlahnya.

Hal itu menjadi sorotan, bagi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Muiz saat mengadakan reses di wilayah daerah pemilihan (dapil) II yang meliputi kecamatan Cicurug, Parungkuda, Ciambar, Parakansalak, Bojonggenteng, Cidahu, Kalapanunggal, Kabandungan.

Bacaan Lainnya

“Kami mendorong perusahaan di Kabupaten Sukabumi lebih banyak mempekerjakan buruh laki-laki. Jumlah pekerja laki-laki di satu pabrik rata-rata hanya berkisar antara 25 persen hingga 30 persen dan itu akan sikapi dan suarakan nantinya, “jelas Abdul Muiz

Menurutnya, seharusnya komposisinya dibalik pekerja laki-laki 70 persen sedangkan perempuan 30 persen. Hal itu, tentunya akan mendorong masyarakat untuk memperkecil tingkat pengangguran pekerja laki-laki yang masih usia produktif.

Untuk itu, dirinya meminta pemerinta daerah baik pemkab maupun provinsi sekalipun pusat agar berupaya meminta secara langsung kepada perusahaan agar lebih banyak menyerap pekerja laki-laki.

“Penganguran itu, sebuah masalah serius. Ketika laki-laki tidak bekerja, perempuan bekerja itu menjadi masalah sosial yang perlu diperhatikan, dampaknya perempuan bekerja, anak-anak tidak terurus. Rata-rata anaknya diurus oleh neneknya, kondisi ini membuat laki-laki tidak percaya diri. Tak sedikit timbul kasus perceraian akibat dampak sosial ini, “cetusnya.

Selain itu, maraknya calo masuk ke perusahaan bisa memperparah kondisi masyarakat dalam mengakses pekerjaan. Seperti kasus di PT GSI yang harus membayar Rp10 Juta untuk bekerja ke perusahaan tersebut. Itu perlu tindakan serius dari pemerintah untuk mendorong agar tidak terus terjadi. Sehingga warga Sukabumi yang masih usia produktif dapat bekerja di daerahnya sendiri.

“Ini akan menjadi perhatian serius kami untuk disuarakan, “bebernya.

Namun, kembali lagi kebijakan penerimaan karyawan menjadi kewenangan masing-masing perusahaan. Oleh karena itu dirinya tengah berupaya mencari solusi seperti dengan memberdayakan para pencari kerja laki-laki untuk membuat produk yang dibutuhkan perusahaan. Nantinya, pihaknya yang akan memfasilitasi.

“Intinya, segala aspirasi warga akan kita tampung, kita pilah sesuai dengan komisi terkait dan akan koordinasikan dengan anggota legislatif PKS di semua level,”tukasnya.

Selain itu juga, dirinya juga menerima aspirasi masyarakat tentang bantuan UMKM, penolakan kenaikan BPJS dan lain-lain. (hnd/adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *