Satu Remaja Tenggelam di Waduk Cirata, Naik Sampan Tanpa Izin dan Terbalik

Waduk-Cirata
Tim SAR Gabungan tengah mencari remaja bernama Rahmat Ramdani yang tenggelam setelah menaiki sampan yang akhirnya terbalik. (Foto Istimewa)

CIANJUR – Kejadian tenggelam kembali memakan korban di Kolam Jaring Apung (KJA) LP Blok Perairan Jatinenggang Desa Bobojong Kecamatan Mande pada Sabtu (2/10) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kronologis kejadian berawal pada saat empat anak SMP sedang bermain-main menggunakan perahu sampan di Waduk Cirata, namun pada saat bermain, perahu terbalik tiga orang selamat dan satu orang masih dalam pencarian.

Bacaan Lainnya

Kepala Satpolair Polres Cianjur, AKP Heri Zanuari Prihadi mengatakan, kejadian terjadi ketika rombongan remaja sebanyak sembilan orang datang ke Waduk Cirata. Salah seorang remaja bernama Restu (18) memberitahu kepada pamannya bernama Purwanto yang bekerja KJA LP milik warga bernama H Jarkoni itu bahwa mereka bermain ke KJA LP tersebut.

Sembilan remaja itu ialah Sidik (14), Samudera (18), Tama (15), Restu (18), dan Rahmat (14), Dian (19), Hasan (20), Adam (16) dan Batef Syafaat (16). Saat itu, kondisi cuaca sedang cerah dan kondisi air pun sedang surut. Kecepatan angin pun diketahui rendah.

“Selanjutnya Purwanto menunggu Restu beserta rekannya di Dermaga Jangari. Setelah datang keponakannya beserta rekannya selanjutnya Purwanto membawa rombongan anak-anak remaja itu ke KJA LP menggunakan perahu komersial,” ujarnya.

Setelah rombongan remaja itu tiba di KJA LP, rombongan remaja tersebut makan liwet bersama dan mancing di KJA. Namun, pada pukul 11.30 Wib, Purwanto tertidur di saung kolam, ketika tertidur, lima remaja yakni Sidik, Samudera, Tama, Restu dan Rahmat menaiki sampan tanpa izin Purwanto.

“Setelah kelima anak itu naik ke sampan dan berlayar kurang lebih 1 meter, sampan tersebut langsung oleng dan terbalik,” ungkapnya.

Sebanyak empat anak dapat menyelamatkan diri. Sementara seorang remaja yakni Rahmat Ramdani tenggelam karena tidak bisa berenang. Korban merupakan seorang pelajar asal Kampung Pasirkawung Rt01 Rw14 Desa Ciranjang Kecamatan Ciranjang.

“Sedangkan rekan lainnya yang tidak naik sampan hanya bisa melihat dari KJA. Purwanto mengetahui setelah adanya perahu muat yang melintas di KJA sambil berteriak memberitahu ada yang tenggelam,” terangnya.

Lanjutnya, Purwanto terbangun dan melihat ada empat anak yang sedang berenang untuk menyelematkan diri dan melihat sampan sudah terbalik. Setelah keempat anak yang selamat sampai ke geladak KJA, mereka menyampaikan kepada Purwanto ada seiorang temannya yang tenggelam.

“Selanjutnya Purwanto hanya bisa melihat tempat tenggelam sehubungan tidak memiliki peralatan sama sekali untuk melakukan pencarian korban yang tenggelam,” jelasnya.

Mengetahui hal tersebut, jajaran Sat Polairud Polres Cianjur langsung melaksanakan berbagai upaya untuk bisa mencari keberadaan korban. Kedalaman air di lokasi kejadian antara 10 sampai 20 meter, bukan di atas Daerah Aliran Sungai (DAS), serta tidak terhalang enceng gondok maupun sampah perairan.

“Kami melaksanakan koordinasi dengan Polsek Mande dan seluruh Potensi SAR. Juga, melakukan mediasi dengan orang tua korban,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah menyebutkan, pihak Kantor SAR Bandung langsung memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian pada pukul 18.20 WIB untuk melakukan pencarian.

“Pukul 21.30 WIB Tim rescue Basarnas tiba di Pos Polair Polres Cianjur dan langsung berkoordinasi dan asessment awal. Hasil pertimbangan teknis di lapangan, pencarian dilanjutkan pada Minggu Pagi pukul 07.00 WIB. Unsur SAR Gabungan yang terlibat yaitu Basarnas, Polair Polres Cianjur, BPBD Cianjur, Dishub Cirata, Damkar Cianjur, Jagabala dan IEA Cianjur,” tutupnya. (kim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *