Parah, Oknum ASN RSUD di Cianjur Curi Masker, Untung Puluhan Juta

Oknum ASN RSUD Pagelaran, Cianjur, pelaku pencurian 360 box masker di Mapolres Cianjur.

CIANJUR – Seorang oknum aparatur sipil negara (ASN) Rumah Sakit Pagelaran, Cianjur, mencuri ratusan box masker dari tempatnya bekerja.

Yang cukup membikin geregetan adalah, aksi pencurian masker yang dilakukan ASN yang bekerja di Bagian Pelayanan Medik RSUD Pagelaran itu bukan hanya sekali, tapi sudah empat kali.

Bacaan Lainnya

Total, ada 360 box masker dan berbagai alat kesehatan lain yang dicuri Isep Suherlan.

Selain Isep, polisi juga berhasil menangkap tiga pelaku lainnya.

Yakni Rega Nurfarid dan Yogi Hendra yang merupakan pegawai honorer RSUD Pagelaran. Serta Cecep Ramadhan yang bertindak sebagai penadah.

Bersama keempat pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya satu sepeda motor dan mobil, empat box masker, beberapa box karum suntik, tiga kartu ATM, telepon selular dan uang tunai jutaan rupiah hasil penjualan masker.

Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto menjelaskan, pelaku kali terakhir diketahui mencuri 40 box masker di RSUD Pagelaran.

“Baru ketahuan dicuri setelah rumah sakit kehabisan stok masker,” terang Juang, Kamis (26/3/2020).

Dari pencurian tersebut, para pelaku menjual ke daerah Bogor, baik ke apotik maupun kepada orang lain setelah dijual secara online.

“Jadi pelaku mendapat uang hasil penjualan yang pertama Rp24 juta, lalu Rp18 juta dan Rp14 juta,” bebernya.

Juang menjelaskan, pencurian ini tidak terdeteksi karena kunci gudang penyimpanan alat medis tidak rusak.

“Maka kami yakin bahwa ini pasti dilakukan orang dalam,” jelas perwira Polri asal Sidoarjo, Jawa Timur ini.

Atas perbuatannya, keempatnya dijerat Pasal 363 KUHP dan Pasal 480 KUHP.

“Dengan ancaman hukum tujuh tahun penjara,” ujar Juang.

Kasatreskirim Polres Cianjur, AKP Niki Ramadhani menambahkan, berdasarkan pengakuan pelaku, pencurian ini dilakukan sejak langkanya masker di pasaran dan merebaknya isu virus corona.

“Momen ini dimanfaatkan oleh pelaku untuk mendapatkan keuntungan sendiri,” ujar Niki.

Untuk menghilangkan jejak, para pelaku sengaja menjual masker dan alat kesehatan curian itu ke daerah lain. Salah satunya Bogor.

“Saat ini masih kita lacak kemana saja masker ini dijual pelaku,” sambung Niki.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut Niki, apotik yang mendapatkan masker curian dari pelaku bisa ikut dijerat.

“Tapi masih kita selidiki dan kembangkan dulu. Makanya kami teliti dan lakukan pendalaman dulu,” pungkasnya. (arf/ruh/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *