CIANJUR – Mulai maraknya rokok rakitan di kalangan anak SD yang ditemukan beberapa waktu lalu di salah satu SD di Cianjur jadi peringatan keras untuk dunia pendidikan Cianjur.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Agus Supiandi mengaku kaget anak SD menghisap rokok rakitan.
“Saya kaget sekali saat baca beritanya, kok bisa seperti itu kejadiannya. Harus ditindak lanjuti,” ujarnya.
Ditambahkannya, memang menyedihkan bila kenyataannya anak generasi bangsa saat ini membuat rakitan rokok yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan.
“Itu mungkin bisa dikarenakan pergaulan. Maka dari itu semua harus saling mengingatkan, peran masyarakat, keluarga dan guru harus ikut serta. Lagian hal seperti itu berbahaya karena sembarang saja membuatnya,” jelasnya.
Upaya pencegahan menurutnya harus dilakukan pembinaan agar hal tersebut tidak terulang.
“Saya nanti akan bicara dulu dengan pihak UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) dan pengawas agar bisa dilakukan pembinaan atau mungkin sosialisasi. Tapi peran yang lebih dekat dengan siswa seperti guru dan lainnya harus juga memberi himbauan, seperti saat upacara atau dalam kegiatan lainya yang banyak diikuti oleh murid-murid. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang dan untuk itu perlukan pengawasan yang ketat terhadap anak,” kata Agus.
Anggota Komisi IV DPRD Cianjur Ence Deni mengatakan, adanya rokok rakitan sangat berbahaya. Apalagi pembuatan vape bukan buatan pabrik, kondisi liquidnya gak sempurna.
“Dinas Pendidikan Cianjur harus segera bertindak dengan memberikan surat edaran ke sekolah-sekolah tentang bahayanya rokok rakitan. Agar para guru tahu, dan melakukan tindakan dengan merazia,” singkat politisi dari Partai Hanura ini.
(radar cianjur/cr4)
