Harga Masker di Cianjur Naik Jadi Ratusan Ribu, Edun Euy!

CIANJUR, RADARSUKABUMI.com – Masker kini menjadi salah satu barang yang langka di Kabupaten Cianjur. Dicari dimana-mana, kain penutup hidung dan mulut ini tak jua ditemukan. Apabila berhasil ditemukan, harga jualnya pun melonjak jauh hingga enam kali lipat.

Bukan tanpa alasan, kelangkaan masker ini terjadi akibat dampak serangan virus corona yang sudah mulai masuk ke Tanah Air. Seperti yang terjadi di Apotek Frida. Apotek yang beralamat di Jalan Siliwangi Nomor 95 Cikaret ini biasanya memiliki banyak stok masker.

Bacaan Lainnya

Petugas Apotek Firda, Selvi Septiani mengatakan, kekosongan stok masker ini terjadi gegara kehabisan barang pasokan dari distributor sejak dua pekan lalu. “Selain langka, harganya juga naik. Masker yang biasa dijual per boksnya seharga Rp30 ribu saat ini naik dari pemasok menjadi Rp200 ribuan,” ujarnya kepada Radar Cianjur.

Selvi menambahkan, lenyapnya masker di tempat ia bekerja karena memang banyak masyarakat yang sadar akan bahaya virus Corona terutama anak sekolah. Alhasil, masker pun jadi laris manis.

“Kalau untuk yang nanyain masker kebanyakan anak sekolah SD hingga SMA karena memang diedukasi mungkin sama gurunya, wajib menggunakan masker untuk menghindari bahaya corona. Tapi bingung juga mau order lagi dari distributornya juga tidak ada,” tuturnya.

Hal senada diucapkan Marketing Office Hemat Toserba Grosir (HTG) Cabang Bojong Kecamatan Karangtengah, Yeni Afrianti. Menurutnya, kelangkaan masker di pasaran bukan karena banyaknya masyarakat yang memborong atau menimbun. Tetapi justru karena tidak adanya pasokan dari distributor.

“Kalau untuk yang nanyain masker ada beberapa, tapi bukan karena banyak yang beli tapi dari distributornya juga tidak ada sejak dari bulan lalu (Februari),” ungkapnya.

Yeni menjelaskan, selain sulit didapatkan, harga untuk satu boks berisi 50 masker pun saat ini sudah mengalami kenaikan. Biasanya, satu boks masker dihargai Rp30 ribu. Namun dari distributor saat ini harganya cukup mahal hingga mencapai Rp185 ribu itu pun stoknya dikabarkan tidak ada.

“Kalau di HTG yang ada dan dijual itu stok sisa pembelian sebelum langka. Dijual normal aja, Rp2.500 satu masker. Kalau biasanya yang beli sih tidak terlalu banyak, satu atau dua saja tapi sekarang banyak yang nanyain dan belinya banyak, paling sedikit satu boks,” pungkasnya.

Keberadaan masker di sejumlah wilayah Cianjur Utara pun cukup langka. Beberapa toko obat, apotek dan mini market yang biasa jual pun kehabisan stok. Salah seorang pengelola toko obat di wilayah Pacet, Abdul Basit mengatakan, sudah hampir seminggu ini stok masker di tokonya habis.

Bahkan pada saat adanya berita tentang terindikasinya virus Corona di Cianjur, calon pembeli justru semakin membludak. “Kalau stok sudah seminggu ini kami tak menjual. Bahkan pembeli pun dari adanya berita Corona di Cianjur banyak yang menanyakan, tetapi barangnya tak ada,” ungkapnya saat ditemui Selasa (3/3).

Ia mengungkapkan, untuk harga biasanya ia jual masker Rp1.000 per piece dan per boks hanya Rp25 ribu hingga Rp30 ribu. Nominal itu diberlakukan sebelum ramainya pemberitaan Corona. Sedangkan kini, terakhir ia jual Rp4.000 per piece dan per boks mencapai Rp300 ribu, dengan isi 50 piece.

“Maklum ya kang, karena sekarang kondisinya gini dan yang lain juga pada naik jadi saya juga naikin harga,” ujarnya.

Abdul mengaku, pengiriman langsung dari agen hanya sebanyak lima boks setiap bulan. Namun sayang, kini tak ada lagi yang bisa memenuhi kebutuhan dan pesanan konsumen di toko obatnya itu.

“Sekarang mah udah gak ada yang suplai. Kalaupun ada juga mungkin harganya akan sangat melambung tinggi,” katanya.

Terpisah, Kepala Alfamart di Jalan Raya Ciherang, Rifky mengaku, dalam dua pekan terakhir, minimarket yang ia kelola tak dapat pasokan masker. Karena menurutnya, dari agen maupun Distributor Center (DC) pun kemungkinan tak ada lagi.

“Memang sudah hampir sebulan ini kami belum dapat kiriman masker lagi. Karena dari DC pun mungkin sudah susah,” jelasnya.

Untuk penjualan pun kini cukup terhambat. Walaupun sebetulnya, patokan harga yang dijual di minimarket ini terbilang normal, tak ada kenaikan yakni Rp 6.990 per pack dengan isi lima piece.

“Untuk harga sih tak ada kenaikan. Karena di kami ini sudah dipatok dari sistem,” ujarnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya kasus yang terjadi saat ini tentang virus Corona, bisa segera teratasi oleh semua pihak.

“Ya mudah-mudahan saja Corona ini tak menjalar di Cianjur. Kita semua sehat, dan terjauh dari penyakit yang katanya mematikan itu,” tukasnya. (RC/hry/dan/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *