Ekspedisi Gerakan Anak Negeri Dari Cianjur Menuju Makassar-Tana Toraja Sulawesi (1)

Gerakan-Anak-negeri
Penulis di pesawat dan hidangan makanan khas saat tiba Makassar Sulawesi Barat.(foto:nanang/radar cianjur)

Sempat Turbulensi Jantung Hampir Copot

EKSPEDISI Gerakan Peduli Anak Negeri Radar Bogor Grup (RBG) kali ini terbilang cukup jauh. Penerbangan udara harus ditempuh dua jam dengan berbagai kondisi menuju pulau Sulawesi.

Laporan: NANANG RUSTANDI, Sulbar

Bacaan Lainnya

JAM malam sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB saat wartawan koran ini sampai di gedung Graha Pena (Grapen) Radar Bogor Grup (RBG) Yasmin Bogor. Setelah berkumpul kami pun menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten.

Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB saat masuk di Terminal 1A Bandara paling luas di Indonesia ini. Setelah cek tiket ternyata kebagian kursi 30B salah satu pesawat maskapai lama tapi nama pesawat baru.

Sesuai jadwal pesawat take off pukul 04.15 WIB tepat. Bak kembali ke penerbangan yang pernah wartawan koran ini alami, mungkin rasa deg-degan terasa.

Betul saja baru 10 menit di atas langit, suara pramugari dari pengeras suara bilang jika kondisi cuaca agak buruk. “Mohon penumpang kencangkan sabuk pengaman dan tidak beranjak dari kursi,” ucapnya.

Ya dari cuaca pagi yang buruk membuat kapal mengalani turbulensi beberapa kali. Suara himbauan pun kembali disampaikan pramugari. Hampir jam 08.00 WIT pesawat tidak terasa hendak landing.

Dari hamparan laut hingga daratan sudah mulai terlihat dari peswat yang membawa kami. “Sebentar lagi mendarat di Terminal Internasional Sultan Hasanudin,” kata suara operator pengeras suara.

Dari balik jendela pesawat, hamparan kota Makassar dengan gedung-gedungnya terlihat indah. Hampir dua jam perjalanan terbayar sudah dengan kepuasan melihat Kota Makassar. Coto Makassar pun jadi tujuan kami pertama di Kota Angin Mamiri dan Pantai Losari ini.

Sempat beristirahat di salah seorang rumah temanya pimpinan RBG, kami pun mulai berkeliling Kota Makassar, masuk ke cafe dan rumah makan khusus ikan laut kami coba sambil bertemu dengan kolega.

Terbayar sudah kelelahan dan turbulensi selama di pesawat, sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Tana Toraja dengan melewati Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Pare-Pare, Pinrang, Enrekang.(**)

Pos terkait