Keadaan Meperihatikan Muaragembong

CIKARANG PUSAT – Komunitas Lestari Muaragembong Kita, mengkritisi minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terkait pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah Kecamatan Muaragembong, meliputi dari enam desa. Sebab di wilayah tersebut, dari segi infrastruktur dan fasilitas pendidikan masih sangat minim.

Hal ini dikatakan salah satu anggota Komunitas Lestari Muaragembong Kita, Yusuf Maulana saat ditemui, Senin (29/1/2018). Dirinya menuturkan, dengan adanya pembangunan infrastuktur seperti jembatan di wilayah Bagedor dan Pantai Bakti, belum mampu mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir ketika air laut pasang.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pembangunan infrastruktur hanya sebatas menopang akses jalan yang kelak meningkatkan roda ekonomi masyarakat. Sementara melupakan keamanan dan kenyamanan masyarakat pesisir.

”Ketika air laut naik (Rob), tidak bisa dicegah oleh masyarakat. Bertahun – tahun persoalan itu tidak pernah diselesaikan. Memang Rob adalah fenomena alam yang tak bisa dilawan, tapi setidaknya dengan pembangunan greatwall atau bendungan melingkar, akan nampak seperti kanal yang dapat dengan mudah menghambat laju air laut ke pesisir,” terang Yusuf.

Dari hasil kajian yang mereka lakukan, untuk mencari solusi terkait Rob, kata Yusuf, caranya adalah dengan membangun lingkar zona pengaman sebelum pemukiman. Menurutnya, hal tersebut bisa berfungsi dan dapat memecahkan ganasnya ombak sebelum sampai tembok bendungan. Bahkan dengan adanya ring terdalam berbentuk greenbelt, maka fungsi dari tanaman mangrove akan menjadikan rasa asin laut menjadi air tawar.

”Jadi menurut kami, pemerintah jangan hanya membangun infrartrukturnya saja. Bukannya kami tidak mau dibangunkan jalan atau jembatan, tapi coba ditanyakan apa yang dibutuhkan masyarakat dan bagaamana cara menyelamat bumi Muaragembong dari ganasnya air laut dan abrasi,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *