Melihat Pesantren Kaligrafi Al Qur’an (Lemka)

RADARSUKABUMI.com – Pondok Pesantren (Pontren) Lemka di wilayah Kelurahan Karamat Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi banyak mencetak santri-santri yang mahir dalam kaligrafi Al Qur’an yang telah mendunia.

Laporan Didiet Rahma Aditya

Bacaan Lainnya

Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pontren Lemka, Ustadz Hilmi Munawar menerangkan bahwa Pontren Lemka berdiri sejak 9 Agustus 1998 oleh KH. Didin Sirojudin. Sebelumnya, Pontren Lemka ini dikelola di bawah Universitas Islam Negeri (dulu IAIN) Fakultas Adab dan Humaniora pada 1985. “Karena semakin banyak peminatnya dan intensif maka munculah ide mendirikan Pesanntren Kaligrafi,”katanya.

Ia menceritakan kembali waktu awal-awal Lemka berdiri santrinya hanya empat terdiri dari tiga santri putra dan satu putri. “Mereka santri kalong,”katanya.

Seiring waktu berjalan kepercayaan masyarakat untuk mendapat pembelajaran/pendidikan dan latihan di Pontren Lemka semakin tinggi. Tidak hanya santri lokal yang hadir, namun santri se-antero nusantara dari Aceh sampai Indonesia timur juga Diklat ke Pontren Lemka.

“Kini untuk peserta diklat sendiri kuotanya dibatasi 180 orang per tahun,”katanya. Peserta diklat sendiri juga merupakan utusan sejumlah instansi dan kepemerintahan, antara lain, ia menyebutkan ada delegasi beasiswa dari pemda, setda, LPTQ, BAZ, kecamatan, kelurahan, pesantren dan lain sebagainya.

Para peserta didik di Pontren Lemka juga ada yang hadir dari luar negeri. “Seperti pada tahun ini ada santri dari Malaysia dan Oman. Sebelumnya ada dari Brunei dan Singapura,”katanya.

Apa saja yang didapat santri pada diklat Pontren Lemka? Terutama sekali para santri baik putra maupun putri dididik agar menguasai kaligrafi Al Qur’an hingga mahir. Ditambahkannya kembali seni kaligrafi yang dipelajari ada tujuh jenis khat dan empat cabang MTQ.

“Tujuh cabang khatnya antara lain, naskhi, sulus, farisi, diwani, diwani jali, dan kufi,”sebutnya kepada Radar Sukabumi, kemarin. Hal itu masuk dalam naskah standar murni dan berlaku se-dunia. Sedangkan untuk cabang MTQ antara lain mempelajari kategori naskah, mushaf, dekorasi, dan kontemporer.

Sementara itu, prestrasi yang diraih para santri Pontren Lemka juga luar biasa. Prestasi yang diperoleh selain berskala nasional juga internasional, seperti santri Lemka pernah menjuarai kompetisi Al Barokah Turkey di Turki, Zaitun Burnu di Turki, As Safir juga di Turki. “Rata-rata menjadi nominasi juara satu, tiga,”katanya.

Pada akhir wawancaranya Ust Hilmi menerangkan bahwa Pontren Lemka senantiasa berusah untuk mengikuti perkembangan zaman namun tanpa mengurangi aslinya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *