Berburu Peci Rajut Kebonpedes Sukabumi

Untuk pembuatan peci rajutnya, Yulia tidak sendiri. Ia dibantu oleh ibu-ibu di sekitar lingkungan rumahnya. Memberdayakan ibu-ibu di wilayah tersebut untuk membantu usahanya. Hingga kini, tercatat ada 16 pekerja aktif di Assalam Collection dan belum termasuk pekerja lepas.

“Kalau yang pekerja lepas lumayan banyak juga sih yah, karena kita juga baru kembali produksi jadi untuk produksinya belum banyak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya
Dalam sehari para pengrajin ini bisa menghasilkan 3-5 peci rajut, untuk motif biasanya tergantung dari si pemesan atau bisa juga kreatifitas dari masing-masing pengrajin.

Bacaan Lainnya

Soal kualitas, peci buatannya punya sejumlah kelebihan. Yaitu dari sisi kelengkapan ukuran per satu desain. Dalam prosesnya juga melewati dua kontrol. Baik internal maupun eksternal, sebelum akhirnya di lepas ke pasaran.

“Selain buka toko di Kebonpedes, kita jualan juga lewat online seperti salah satunya di Facebook dan buka lapak,” imbuhnya.
Disinggung soal model, peci ini juga kerap mengikuti perkembengan trend atau juga memanfaatkan moment seperti misalnya pada perayaan HUT 17 Agustus, Peci Rajut Assalam memproduksi peci rajut dengan nuansa warna merah dan putih, sesuai dengan bendera Republik Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya permintaan produksi peci rajut, ia berharap bisa meningkatkan penjualan tidak hanya pasar lokal. Namun mampu menembus pasar internasional.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *