Usia Anda Sudah Kepala Empat, Belum Punya Dana Pensiun? Gini Caranya …

ILUSTRASI: Menyisihkan dana untuk kebutuhan hidup semasa pensiun. (Pixabay)

JAKARTA – Masyarakat masih banyak yang belum memahami pentingnya dana pensiun di masa tua. Padahal, dana pensiun merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seseorang yang sudah tidak bekerja dan ingin menikmati hari tuanya.

Ketidakpahaman masyarakat memiliki alasan tersendiri kenapa tidak mempunyai dana pensiun di masa tua. Mulai dari pengeluaran yang terlalu besar, kewajiban menghidupi orang tua dan anak serta tidak paham soal bagaimana mengatur dana pensiun.

Bacaan Lainnya

Penelitian yang dilakukan Aulia Akbar yang merupakan penasihat finansial dan periset Lifepal, terdapat 7 tips untuk bisa memiliki dana pensiun meskipun penghasilan pas-pasan dan sudah berusia 40 tahun.

Pertama adalah mencari tahu pengeluaran di masa pensiun dengan menurunkan standar biaya hidup. Kalian bisa melakukan perhitungan pengeluaran tahunan di masa tua dengan menggunakan asumsi inflasi dan penurunan standar biaya hidup.

Contoh perhitungan asumsi pengeluaran di hari tua jika standar hidup orang yang bersangkutan diturunkan 30 persen dan asumsi inflasi di Indonesia adalah 5 persen per tahun. Jika usia kalian sekarang 40 tahun dan usia pensiun 58 tahun, maka akan masih ada waktu 18 tahun untuk menyiapkan dana pensiun dengan asumsi hidup 74 tahun.

Dengan pengeluaran biaya hidup per bulan, misalnya sebesar Rp 4 juta, jika satu tahun maka Rp 48 juta. Dengan diturunkannya biaya hidup ketika pensiun sebesar 30 persen, maka menjadi 70 persen yang dikalikan dengan total biaya hidup setahun sebesar Rp 48 juta. Maka pengeluaran di masa pensiun bisa diminimalisir menjadi Rp 33,6 juta yang semula adalah Rp 48 juta.

Lalu, perlu penghitungan besaran dana pensiun, melihat contoh kasus sebelumnya, jika pengeluaran tahunan setelah dikurangi 30 persen adalah Rp 33,6 juta. Maka dengan asumsi inflasi 5 persen per tahun, pengeluaran tahunan di 18 tahun ke depan mencapai Rp 80.862.406.

Dengan metode hitung pengeluaran tahunan tahun depan dengan inflasi 5 persen (Rp 80 juta) dikalikan dengan hasil dari asumsi hidup (74) yang dikurang usia pensiun (58), maka dana pensiun yang harus dikumpulkan adalah Rp 1,29 miliar.

Kemudian, kalian bisa berinvestasi dengan metode cost averaging untuk dana pensiun. Untuk bisa mengumpulkan dana sebesar Rp 1,29 miliar selama 18 tahun, berinvestasi dengan cara lump sum (sekali bayar) tentu cukup berisiko. Kalian bisa saja kekurangan aset likuid dalam jumlah besar yang bisa berdampak serius dalam kesehatan finansial.

Lakukanlah investasi berkala (cost averaging) setiap bulan untuk mengumpulkan dana pensiun Anda. Dengan menyisihkan dana sebesar Rp 1,95 juta per bulan ke instrumen investasi yang bisa menghasilkan imbal hasil 10 persen per tahun, maka Anda membutuhkan waktu 225 bulan untuk bisa mendapatkan uang Rp 1,29 miliar.

Keempat adalah kurangi instrumen investasi tinggi volatilitas. Memang semakin tinggi imbal hasil investasi tentu makin cepat pula dana pensiun terkumpul, namun, makin tinggi imbal hasil maka makin tinggi pula risiko investasinya.

Seiring dengan makin tua usia, produktivitas bekerja pun akan semakin menurun. Instrumen investasi tinggi risiko seyogyanya sudah mulai dikurangi di usia kepala empat.

Kelima adalah tidak menarik dana di JHT BPJS Ketenagakerjaan meskipun angkanya menggiurkan. Namun patut diketahui bahwa, mencairkan dana tersebut di saat ini bukanlah keputusan yang tepat. Jadikanlah dana JHT BPJS sebagai tambahan dana pensiun di hari tua nanti.

Berikutnya adalah mulai investasi apabila utang telah terkendali dan memiliki dana darurat. Pasalnya, ketika utang tidak dibayar, maka akan muncul biaya denda atau penalti yang dikeluarkan pihak pemberi kredit. Alhasil pengeluaran per bulan kita pun bengkak.

Selain utang, pastikan kalian memiliki dana darurat yang bisa mencukupi kebutuhan selama minimal 6 bulan, untuk berjaga-jaga di saat kehilangan pendapatan.

Ketujuh adalah berinvestasilah setelah memiliki proteksi. Jika belum, maka milikilah asuransi jiwa terlebih dulu sebelum mengumpulkan dana pensiun lewat investasi.

Membiarkan diri sendiri tak terlindungi tentu akan sangat merugikan anggota keluarga. Bayangkan saja, segala tujuan finansial keluarga yang sudah diatur untuk jangka pendek hingga panjang akan kandas karena hilangnya pendapatan rutin.

Milikilah asuransi dengan uang pertanggungan yang bisa mencukupi kebutuhan Anda ke depan.

Pilihlah asuransi dengan besaran premi yang ringan, maksimal adalah 10 persen dari total pendapatan bulanan. Itulah hal-hal yang harus dilakukan bagi mereka yang saat ini berusia kepala empat dan sama sekali belum mengumpulkan dana pensiun. Pada intinya, pastikan hal-hal yang menjadi prioritas sudah terpenuhi terlebih dulu sebelum kalian berinvestasi. (sai)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *