Strategi Membentengi Ekonomi Indonesia

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok masih menjadi pemicu utama ketidakpastian ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Berawal dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menginstruksikan kenaikan tarif bea masuk impor baja dan alumunium sebesar 25 persen dan 10 persen. Kebijakan tersebut menyangkut 1.300 produk Tiongkok yang akan terkena penambahan tarif.

Senin kemarin, negeri tirai bambu merespon dengan mengumumkan kenaikan tarif impor hingga 25 persen atas 128 produk Amerika. Perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut akan membuat pasar global terkena imbasnya. Termasuk Indonesia.

Bacaan Lainnya

Ekonom Mari Elka Pengestu menuturkan, banyak faktor pengganggu stabilitas perekonomian tanah air. Selain perang dagang, beberapa kebijakan Trump juga berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya yaitu bank sentral AS The Fed yang akan mempercepat kenaikan suku bunga. Hal itu membuat kenyamanan bisnis dalam negeri terusik.

“Sehingga rupiah juga akan mengalami pelemahan. Jadi semua ini pertanda ketidakpastian eksternal yang akan bertambah. dan perang dagang itu sebetulnya mengkhawatirkan karena selama setahun terakhir ini perdagangan kan membaik, ekspor kita membaik. nah ini bisa mengganggu,” ujarnya saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (5/4).

Mari menyebut, Indonesia masih beruntung memiliki pasar domestik yang besar. Hal tersebut bisa didorong dengan kebijakan yang dapat menstimulasi permintaan dari dalam negeri.

“Jadi confidence bisnis dan consumer demand locally itu yg harus bisa diperbaiki. maka itu isu-isu mengenai pajak, kalau kita refleksi tahun lalu kenapa consumer confidence kita turun tahun lalu kan ada isu-isu pajak, ada isu-isu ketidakpastian peraturan dan belanja pemerintah itu memiliki peran untuk mendorong domestic demand,” tuturnya.

Di samping itu, peran belanja pemerintah bisa membantu lapisan yg paling bawah. “Apakah itu dana desa atau PKH, atau cash for work. itu semua sebetulnya bisa mendorong konsumsi dalam negeri,” tandasnya.

(mys/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *