Si Melon Nonsubsidi Disoal

CISAAT – Rencana PT Pertamina Persero menjual elpiji berukuran tiga kilogram non subsidi menuai penolakan dari masyarakat Sukabumi. Warga merasa kebijakan itu tidak adil dan menguntungkan warga yang ekonominya baik. Mereka berharap, kebijakan ini tidak berlaku di Kabupaten Sukabumi.

Meskipun hingga kini harga si melon non subsidi tersebut belum dirilis, namun pernyataan yang disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati telah menyebar melalui berbagai media.

Bacaan Lainnya

Kepada Radar Sukabumi, Karniawati (38), salah seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Cisaat mengaku telah mengetahui rencana Pertamina menjual elpiji tiga kilogram dari media sosial. Menurutnya, langkah itu merupakan cara pemerintah yang akan mencabut subsidi gas elpiji tiga kilogram secara perlahan.

“Jika hanya permintaan yang membludak rasanya tidak adil bagi kami (masyarakat,red). Toh, saat ini pun gas elpiji tiga kilogram yang disubsidi banyak yang tidak tepat sasaran,” ungkapnya, kemarin (25/6).

Dirinya meminta, sebelum Pertamina memasarkan elpiji tiga kilogram non subsidi, supaya membenahi ketepatan sasaran elpiji bersubsidi di pasaran saat ini. “Kalaupun tetap ada elpiji tiga kilogram non subsidi, tapi jika penerima elpiji bersubsidi masih banyak dinikmati kalangan menengah ke atas, tetap saja meraka bakal pilih si melon untuk rakyat miskin itu, padahal ada kan elpiji 12 kilo gram,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Distribusi dan Perdagangan Dinas Koperasi, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, Iwan Wirawan membenarkan adanya informasi tersebut. Namun demikian, rencananya itu hanya bakal dilakukan di kota-kota besar.

“Rencana Pertamina mengeluarkan elpiji tiga kilogram non subsidi itu memang benar, tetapi informasinya hanya berlaku di kota-kota besar saja, karena memang penghuni apartemen selayaknya tidak menggunakan si melon yang bersubsidi,” terangnya.

Dihubungi terpisah, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sukabumi, Yudha Sukmagara menyebut, jika Pertamina menjual gas elpiji non subsidi, ia memastikan kuota si melon bersubsidi tidak akan terganggu. Artinya, gas elpiji yang non subsidi sasarannya untuk masyarakat menengah ke atas.

“Rencana Pertamina ini sasarannya bukan masyarakat yang berpenghasilan rendah, melainkan untuk menengah ke atas. Jadi kalaupun dijual itu, diperuntukan bagi masyarakat yang mampu,” pungkasnya singkat. (Cr15/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *