Sepuluh UMKM Diseleksi Kementerian Perdagangan

RADARSUKABUMI.COM-SUKABUMI – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menggalakkan peningkatan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berbagai upaya terus dilakukan salah satunya melalui program mengembangkan merek dagang UMKM.

Akhir bulan lalu, puluhan pelaku UMKM Kabupaten Sukabumi pun mendapat kesempatan untuk ikut Bimbingan Teknis (Bimtek langsung dari Kemendag RI mengenai merk dan branding di Hotel Selabintana, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan itu untuk menyeleksi UMKM dari Kabupaten Sukabumi yang siap ekspor.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Pengembangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi Viktor menjelaskan, selain bimtek, para pelaku UMKM ini juga akan diseleksi oleh Kemendag RI.

“Selanjutnya mereka akan mendapatkan pendampingan tentang merk dagangan mereka,”kata Viktor kepada Radar Sukabumi, Senin (3/9).Dari 50 UMKM yang hadir di bimtek tersebut, sebanyak sepuluh UMKM lolos untuk kembali diseleksi.

“Awalnya kita berikan data 50 UMKM dari Kabupaten Sukabumi, dari 50 itu diseleksi langsung oleh kementerian menjadi 15 UMKM melalui seleksi interview, kemudian dipilih sepuluh UMKM lagi, nanti ke-10 UMKM itu akan dikunjungi oleh pihak kementerian untuk diseleksi kembali,” terangnya.

Viktor pun tidak mengetahui jelas berapa UMKM yang akan lolos nanti. Namun, ia berharap ke-10 UMKM itu bisa masuk semua.Adapun produk UMKM dinilai dari kontinuitas produk, potensi pasar design yang ada sekarang dan prospek pasarnya.

Ke-10 UMKM dari Kabupaten Sukabumi yang lolos tahap seleksi, merupakan pelaku usaha yang bergerak di minuman dan makanan olahan seperti Hasmilk, Yummi Crispy, Marny’s Cake, Sumatra Toba Wangi, Sambal Uleg K-Ucan, Kahla Kripik Tempe, Seger Sirup Pala, Duo Mitra Raya, Piro Kopi dan Cemilan J3ndral.

“Untuk ke-10 UMKM ini memang mereka memiliki kriteria semua, bahkan pemasarannya tidak hanya di Jawa Barat (Jabar) ada juga yang sudah tembus pasar hingga luar pulau Jawa,”terangnya.

Menurutnya, peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia melalui pengembangan merek merupakan langkah strategis yang mempunyai manfaat besar. Sayangnya, saat ini masih banyak pelaku usaha khususnya UMKM yang belum menyadari peran merek dalam peningkatan daya saing ekspor. Untuk itu dirinya sangat mendukung adanya program ini.

Ia ingin penggunaan merek UMKM lokal dapat meningkatkan minat beli dan harga jual produk mereka. Adanya merek dagang akan memudahkan konsumen untuk mengenali produk tersebut.

“Setelah lolos nanti pelaku UMKM ini akan mendapat pendampinghan mengenai cara penggunaan merk, desain secara menarik sehingga akan lebih mudah masuk di pasar mancanegara dan bersaing dengan produk-produk negara lainnya,”ucapnya.

Sementara itu, pelaku UMKM Yummi Crispy Ade soelistyowati mengaku bangga dan senang jika produk yang sudah dirintis belasan tahun bersama suaminnya itu lolos dari seleksi Kemendag RI.

“Semoga usahanya ini bisa menjadi langkah awal untuk terus mengembangkan bisnis hingga ke luar negeri,”katanya.

Seperti diketahuui, wanita yang akrab dipanggil Bunda Elis itu membuat usaha cemilan keripik singkong dengan menambahkan berbagai varian rasa kekinian. Selain ke pasar lokal, produknya juga pernah dipasarkan hingga ke luar negeri. Bahkan Ade sendiri kerap menjadi pembicara di berbagai seminar kewirausaan di Jakarta.

“Alhamdulillah kemarin baru ada survei dari Kemendag mudah-mudahan bisa lolos, walaupun begitu saya tetap bangga karena usaha keripik tidak sia-sia,” tutupnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *