Masa Pandemi Covid-19, Pedagang Tanaman Hias Raup Untung

Salah seorang konsumen saat membeli tanaman hias di Kios Bunga D Ridwan Jalan Jalur Lingkar Selatan, Kota Sukabumi, Jumat (9/10).

SUKABUMI — Di masa pandemi Covid-19, pedagang tanaman hias di Kota Sukabumi kebanjiran order. Hal ini, seperti yang dirasakan Kios Bunga D’Ridwan di Jalan Jalur Lingkar Selatan yang meraup keuntungan perbulannya mulai dari Rp15 juta sampai Rp20 juta.

Pemilik Kios Bunga D’Ridwan, Erna Rustiani (45) mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 berlangsung permintaan tanaman hias semakin meningkat jika dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi.

Bacaan Lainnya

“Biasanya hasil penjualan tanaman hias ini perbulan paling besar hanya Rp10 juta. Tetapi, sekarang bisa mencapai Rp20 juta,” kata Erna kepada Radar Sukabumi, Jumat (9/10).

Lanjut Erna untuk harga tanaman hias pun mengalami peningkatan. Misalnya saja, tanaman Janda Bolong lokal asalnya seharga Rp20 ribu saat ini bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.

“Memang tanaman jenis Janda Bolong saat ini banyak diminati konsumen. Selain itu, juga tanaman hias jenis pilo. Kalau peminat tanaman bunga saat ini berkurang,” ungkapnya.

Menurutnya, meningkatnya peminat tanaman hias, salah satunya akibat terbatasnya gerak aktivitas di luar rumah.

“Bercocok tanam salah satu cara mengobati kebosanan selama di rumah. Kalau dulu sebelum Covid-19, biasanya orang banyak beraktivitas di luar rumah. Nah sekarang semenjak Corona banyak aktivitas di rumah saja,” ujarnya.

Ia menuturkan, berbagai macam tanaman hortikultura yang jual seperti kaktus, bunga vinca jepang series, lidah mertua (Sansivera), anggrek, ande-ande lumut, jenggot dewa, begonia, janda bolong dan lainnya.

“Tapi yang paling banyak diminati yaitu bunga vinca jepang series. Karena selain murah, tanaman ini memiliki berbagai aneka warna bunga dan yang pastinya mudah dirawat,” tambahnya.

Peminat tanaman hias tak hanya berasal dari Kota Sukabumi saja, tapi juga berasal dari luar kota.

“Peminatnya itu datang dari berbagai wilayah seperti Jakarta, Bandung dan kota lainnya,” cetusnya.

Ia menambahkan, tak dapat dipungkiri, meski secara luas Covid-19 mengakibatkan lumpuhnya ekonomi bagi semua orang, namun baginya justru merupakan berkah tersendiri.

“Bisa dibilang justru selama pandemi Covid-19 melanda, bercocok tanaman hias makin digandrungi masyarakat,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *