Hergun Sebut New Normal Agar Terhindar dari Kebangkrutan Total

Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan angkat suara soal new normal. Menurut dia, new normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada sebelum pandemi corona.

“Ini adalah upaya untuk menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya,” kata Heri Gunawan dilansir Radarsukabumi.com, Kamis (28/5/2020).

Bacaan Lainnya

Pria yang karib disapa Hergun itu menjelaskan, kebijakan new normal merupakan tahapan baru setelah kebijakan stay at home, work from home dan physical distancing yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona secara masif. Tujuan utamanya adalah agar warga yang memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang telah ditetapkan.

“Jadi bukan sekadar bebas bergerombol atau keluyuran,” ujar Ketua Kelompok Fraksi atau Kapoksi Gerindra DPR RI.

Tatanan kehidupan baru ini, ungkap legislator Senayan asal Sukabumi, diberlakukan agar warga masyarakat tidak terus menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian. Sebab tidak mungkin jika seluruh aktivitas ekonomi berhenti tanpa kepastian yang akhirnya berimbas pada kebangkrutan total, PHK massal dan bahkan kekacauan sosial.

Hergun mengatakan lagi bahwa cara hidup yang baru ini ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi-fungsinya sesuai konstitusi. “Harap diingat bahwa pemasukan negara sebagian besar berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika aktivitas ekonomi terus berhenti apalagi sampai total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga dimungkinkan tidak bisa mengurus rakyatnya,” cetusnya.

Kebijakan ini diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada di sekitar kita. Untuk itu aktivitas ekonomi/publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

“Jika New Normal tidak dilakukan maka dampak sosial ekonominya tidak akan bisa tertahankan. Kebangkrutan korporasi selanjutnya ekonomi akan membawa efek domino kebangkrutan negara!” tegas Ketua DPP Gerindra.

“Bagi anda yang tidak setuju dengan New Normal, silakan tetap tinggal di rumah. Sebab banyak orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Tidak semua orang bisa bertahan selama berbulan-bulan dan tetap bisa menghidupi keluarganya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, untuk memastikan New Normal dapat berjalan dengan baik maka pemerintah harus melakukan upaya yang sistematis, terkordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement. Di dalamnya juga termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.

Pemerintah pusat, kementerian/lembaga dan daerah harus bersinergi untuk memastikan pemeriksaan kesehatan yang massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yang paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yang tepat sasaran dan perlindungan kesehatan.

Selebihnya terserah kita apakah mau berpartisipasi atau tidak, mau melindungi diri atau tidak. Berhentilah menjadi provokator dan menyebarkan energi negatif yang tidak bermanfaat bagi siapa pun serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik.

Kehidupan new normal merupakan bagian dari exit strategy dalam menghadapi pandemi virus corona. Transformasi ini akan menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, sampai ditemukan vaksin untuk Covid-19.

“Jika Anda cemas, lindungilah diri anda dan keluarga, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan adalah vaksin kita,” tuntasnya. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *