JIKA rekannya sesama bumbu sambal yakni cabai mengalami kenaikan harga, beda halnya dengan tomat. Hasil pantauan pewarta Radar Sukabumi di lapangan, harga komoditi sayuran berwarna merah bulat ini mulai berangsur turun harga di sejumlah pasar tradisional.
Salah satu pedagang, Usep (47) menerangkan, dari sekian komoditas yang mengalami kenaikan harga, hanya satu jenis yang mengalami penurunan harga yaitu tomat. Pada bulan lalu tomat dijual dengan harga Rp 20 ribu perkilo sekarang menjadi Rp 12 ribu perkilogramnya.
“Yang turun drastis itu tomat, mungkin karena sekarang pasokannya sudah cukup banyak atau melimpah sehingga harganya pun turun,” terangnya, Rabu (6/10).
Dari sekian jenis sayuran yang dijual di Pasar Semi Modern Cicurug, yang mengalami kenaikan harga mulai dari Cabe Merah Besar dari harga jual Rp 20 ribu perkilo menjadi Rp 28 ribu perkilo dan Cabai Rawit Merah harga awal Rp 20 ribu per kilogram sekarang dijual dengan harga Rp 24 ribu perkilogramnya.
“Saya belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan kenaikan harga ini terjadi,” ujarnya.
Menurutnya, para pedagang tidak bisa berbuat banyak terkait kenaikan ataupun penurunan harga. Karena memang satu komoditas akan naik karena pembelian dari pemasok naik.
“Bagi kami para pedagang naik dan turunnya harga sudah biasa dan biasanya turunnya harga tersebut tidak begitu lama bertahannya. Ya paling sekitar dua bulanan,” terangnya.
Namun begitu dirinya berharap harga, ketersediaan terus stabil sehingga harga komoditas di pasar akan stabil. Karena memang terkadang kenaikan yang signifikan berdampak pada pendapatan para pedagang.
“Yang pasti harap semua stabil ya, karena justru jika suatu komoditas naik signifikan justru tidak sedikit pembeli yang memilih tidak belanja, mengurangi belanjaan atau lainnya,” tandasnya. (upi/d)
