Catat, Hutang Puasa Wajib Dibayar! Ini Batas Waktu ‘Mengqadha’

Ustaz Abdul Somad jelaskan soal hukum
Ustaz Abdul Somad jelaskan soal hukum membayar hutang puasa Ramadan-ilustrasi-Tangkapan layar/YoUtube Ustadz Abdul Somad Official

JAKARTA — Umat muslim dunia akan menyambut datangnya bulan puasa atau bulan suci Ramadan 2023/ 1444 H yang jatuh pada 23 Maret 2023. Dengan datangnya bulan Ramadan, artinya bulan Syaban 1444 H akan segera berakhir, apakah Anda masih punya utang puasa?

Lantas, kapan batas waktu mengganti puasa Ramadan 2022 dan kapan terakhir qadha puasa? Jelang Bulan Suci Ramadan, umat muslim masih diselimuti pertanyaan perihal batas waktu puasa qadha atau bayar utang puasa.

Bacaan Lainnya

Bolehkah H-1 Ramadan, kita masih berpuasa qadha?

Utang puasa biasanya dialami oleh wanita yang haid atau sedang hamil, melahirkan, menyusui atau orang yang sedang sakit. Utang puasa wajib dibayar sebelum puasa berikutnya datang.

Jika masih Anda masih mempunyai utang puasa Ramadan, segera dilunasi sebelum memasuki bulan Ramadan. Berikut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad terkait kapan batas waktu mengganti puasa Ramadhan 2022:

Dilansir dari tayangan Q&A Ustadz, Ustadz Abdul Somad sempat dapat pertanyaan perihal kapan batas waktu bayar utang puasa tersebut dari seorang jamaah.

Menurut Ustadz Abdul Somad, bagi seseorang yang ingin membayar utang puasa di Ramadan tahun lalu, batas waktunya adalah sampai bulan Ramadhan tahun ini. Artinya, termasuk di bulan Syaban pada hari terakhir pun, seorang muslim masih bisa melakukan qadha puasa Ramadan tahun lalu.

“Batasnya (qadha puasa Ramadan tahun lalu) kapan? Sampai Ramadan (tahun) ini,” kata Ustadz Abdul Somad.

“Hukumnya seseorang yang hendak membayar utang puasa di bulan Syaban pada hari Senin,” sambungnya.Menurut Ustadz Abdul Somad, seseorang yang membayar utang puasa di bulan Syaban pada hari Senin, maka akan mendapatkan tiga keuntungan, yakni utang puasanya lunas satu hari, mendapat keutamaan puasa sunah Syaban dan juga puasa hari Senin.

“Siapa yang mengganti puasa di bulan Syaban hari Senin otomatis dapat tiga, puasa qada lunas satu hari, puasa sunah syaban dapat, puasa hari Senin dapat,” terangnya.

Meski begitu, niatan puasa untuk mendapatkan tiga keuntungan itu dijelaskan Ustadz Abdul Somad hanya diucap satu saja, yakni niat untuk qadha puasa Ramadan.

“Niatnya satu aja, saya niat puasa qada. Otomatis dapat tiga. Jadi enggak perlu niatnya tiga,” imbuhnya.

Apa Hukumnya Jika Belum Bayar Hutang Puasa?

Ustadz Abdul Somad pun menjabarkan bahwa seseorang itu masih bisa membayarkan utang puasanya itu setelah bulan Ramadan tahun ini berakhir. Namun, di qadha puasa selanjutnya itu, orang tersebut tak hanya harus membayar puasa qadhanya, melainkan juga harus membayar fidyah dengan cara memberikan makan orang miskin selama satu hari.

“Kalau sampai Ramadan dia belum men-qadha juga? maka dia dapat qadha setelah Ramadan plus fidyah,” ujarnya.

“Bukan satu kali makan, tapi satu hari makan. Paling tidak tiga kali, makan pagi, siang, makan malam,” sambungnya.

Pos terkait