Pertolongan Pertama Mimisan

dr. Maulydiani Komarliawati
dr. Maulydiani Komarliawati Dokter Internsip RS Islam Assyifa Sukabumi

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat sehat Assyifa, mimisan atau dalam Bahasa medis yaitu Epistaksis merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang tua yang memiliki anak berusia 2 hingga 10 tahun.

Bacaan Lainnya

Umumnya mimisan terjadi secara spontan dan dapat berhenti dengan sendiri. Mimisan jarang menyebabkan hal yang serius, namun sering menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran untuk orang tua maupun anak yang mengalaminya. Mimisan terjadi pada 60 persen masyarakat, hanya 6 persen yang membutuhkan pertolongan medis.

Hal yang dapat menyebabkan mimisan terjadi dapat diklasifikasikan menjadi penyebab local yaitu yang berasal dari hidung dan kelainan sistemik yang diakibatkan oleh penyakit lainnya. namun umumnya 80-90 persen kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik).

Mimisan pada anak sering diakibatkan adanya trauma misal mengorek hidung (nose picking). Penyebab yang berasal dari hidung lainnya antara lain akibat rhinosinusitis, rhinitis alergi, tumor, kelainan bawaan pembuluh darah, kelainan pada struktur anatomi hidung, akibat obat decongestan yang salah, kekerasan pada anak, dan gastroesophageal reflux.

Selain itu kelainan yang disebabkan oleh penyakit sistemik yaitu demam berdarah yang sudah mencapai tahap perdarahan pada gusi dan hidung dapat menyebabkan mimisan, kelainan darah, obat pengencer darah, kegagalan organ, dan pasien yang berada pada ketinggian yang berbeda pada biasanya.

Sedikit kita akan membahasa bagaimana struktur hidung kita, Hidung merupakan organ yang kaya akan aliran darah. Pembuluh darah yang terdapat di hidung terletak di permukaan dan tidak terlindungi oleh apapun sehingga apabila terjadi trauma, mudah terjadi iritasi mukosa dan perdarahan.

Berdasarkan lokasi perdarahan, mimisan dibagi menjadi perdarahan anterior (depan) dan posterior (belakang). Lebih dari 90 persen kasus mimisan terjadi akibat perdarahan di bagian depan hidung (anterior), yaitu tempat adanya plexus Kiesselbach atau sering disebut Littles area di septum nasal. Plexus Kiesselbach merupakan gabungan dari beberapa pembuluh darah arteri, yaitu arteri ethmoidalis anterior, arteri greater palatine, dan arteri sphenopalatine yang terletak di septum nasal anterior.

Perdarahan yang berasal dari bagian hidung belakang (posterior) berasal dari plexus Woodruff yang terletak di rongga hidung bagian belakang atas atau konka media. Perdarahan ini jarang terjadi pada anak dan umumnya akibat kelainan pembekuan darah, tumor, atau inflamasi. Sifat perdarahan posterior umumnya lebih berat dan berisiko menyebabkan sumbatan saluran jalan napas, tertelannya darah, dan sulitnya mengontrol perdarahan.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat anak mimisan.

Pertama, bersikap dan sarankan anak supaya tenang. Anak memiliki risiko menelan darah yang akan menyebabkan sumbatan jalan napas apabila anak panik.

Kedua, posisikan kepala menghadap ke bawah. Tekan hidung bagian depan secara pelan selama 5-10 menit. Ulangi proses ini apabila setelah 5-10 menit, mimisan masih terjadi.

Ketiga, suruh anak untuk bernapas melalui mulut. Keluarkan darah yang tertelan dan jangan menelan ludah karena akan menyebabkan mual dan tersedak.

Kapan harus ke dokter?

Orang tua harus membawa anaknya ke rumah sakit apabila terjadi salah satu hal berikut, ketika mimisan tidak berhenti dengan penekanan, mimisan yang hebat, dapat menyebabkan pingsan, mimisan berulang, mimisan pada bayi atau anak berusia 2 tahun, sumbatan jalan napas sehingga anak kesulitan untuk bernafas dan mimisan akibat kelainan anatomi dan trauma pada wajah.

Semoga tulisan ini menambah ilmu kita semua sehingga kita dapat menerapkannya di masa yang mendatang aamiin ya rabbal ‘alamin. Salam sehat untuk warga sukabumi, saya memohon maaf bila ada kesalahan kata atau tulisan, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *