PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini optimis meraup hasil penjualan dua kali lipat pada tahun ini. Hal itu didukung kenaikan komoditas batu bara.
Direktur Borneo Olah Sarana Sukses Widodo Nurly Sumady mengatakan, perseroan menargetkan penjualan tahun ini akan mencapai hingga sebesar US$ 60 juta atau setara Rp 810 miliar. “Target penjualan US$ 60 juta itu dengan margin laba 25 persen. Minimum itu 2 kali lipat dari pendapatan 2017,” ujarnya di gedung BEI Jakarta, Kamis (15/2).
Widodo menjelaskan, perhitungan target tersebut berdasarkan perkiraan harga batu bara di level US$ 90 per ton. Sementara saat ini harga batu bara sudah menembus level US$ 100 per ton. “Kita bahkan bisa jual di US$ 105 juta. Jadi itu dasarnya mengapa penjualan bisa meningkat,” tuturnya.
Widodo mengungkapkan, pada tahun ini, perseroan sendiri memperkirakan pihaknya mampu meningkatkan produksi batu bara sekitar 870 ribu ton. Angka itu hampir 3 kali lipat dari produksi batu bara perseroan tahun ini sekitar 200-300 ribu ton. Kenaikan jumlah produksi tersebut, didorong oleh rencana pembukaan area baru yang digarap oleh PT Pratama Buana Sentosa. Penambahan area tersebut akan beroperasi pada pertengahan tahun ini. “Produksi akan meningkat 3 kali lipat,” imbuhnya.
Widodo menambahkan, sekitar 50 persen produk tersebut akan dipasarkan di dalam negeri. Diserap oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Sementara setengahnya diekspor ke Jepang. “Market Jepang itu paling berani bayar premium. Kalau kita masuk ke Jepang kita bisa jual di atas HBA (Harga Batubara Acuan),” tandasnya.
(mys/JPC)
