Bantuan Rp2,4 juta Tahap Pertama Cair Bulan ini, UMKM Dihujani Rp18,5 miliar

BOGOR – Sebanyak 7.720 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bogor mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Total Rp18,5 miliar bakal cair bulan ini.

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi, R Medi Sandora menjelaskan, total itu merupakan yang disetujui dan diverifikasi Kementerian Koperasi (Kemenkop).

Bacaan Lainnya

Sementara pemerintah kota (pemkot) Bogor sebenarnya mengajukan 10.119 UMKM. Mereka merupakan para pelaku usaha yang mendaftarkan diri untuk bantuan Rp2,4 juta pada tahap pertama.

“Sebenarnya ada empat tahap kemarin pendaftaran. Totalnya malah sampai 29 ribu pelaku UMKM yang mendaftarkan diri di empat tahap itu. Padahal, di database kita (Dinas Koperasi), hanya 22 ribu UMKM. Jumlah yang membeludak itu artinya memang masih banyak UMKM di Kota Bogor,” terang Medi ketika dikonfirmasi Radar Bogor, Senin (28/9/2020).

Ia melanjutkan, pendaftaran tahap kedua merangkum hingga 5.237 UMKM. Jumlah yang lebih banyak lagi tercatat pada pendaftaran tahap ketiga karena tembus angka 13.229 UMKM. Sedangkan, tahap keempat hingga batas akhir pendaftaran hanya menyisakan 1.257 UMKM di Kota Bogor.

Menurut Medi, pencairan dana bantuan tersebut langsung masuk ke rekening pelaku usaha masing-masing. Ia memperkirakan pencairan itu merupakan dari pendaftaran tahap pertama.

Sementara untuk tahap berikutnya, pihaknya juga belum bisa memastikan rentang waktunya. Bahkan, pihaknya juga belum mendapatkan gambaran berapa banyak yang lolos verifikasi dari jumlah yang diajukan.

“Tapi, pengambilanya juga berproses, dalam artian harus melengkapi syarat administrasi yang ada. Nanti pihak bank juga melihat apakah ada pinjaman atau tidak. Karena salah satu syaratnya juga tidak boleh ada pinjaman selama ini di bank,” paparnya.

Wawang Sunarya menjadi salah satu penerima manfaat program bantuan kementerian itu. Ia mengaku telah mencairkan langsung bantuan itu, awal September lalu. Uang dengan nominal Rp2,4 juta itupun dipakai Wawang untuk menambah modal usahanya selama pandemi ini.

“Ya, memang sekarang kita lagi susah karena Covid-19. Saya kan punya lapak dan usaha di PRJ (Pekan Raya Jakarta), tapi gak bisa ke sana atuh karena di sana lagi PSBB. Jadinya, kita cuma bisa usaha dari sini dulu,” tutur lelaki yang memproduksi “action figure” lokal ini. (mam/c)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *