Akses terhadap kejadian ini di Twitter dan sosial media lainnya pun akan dibatasi. Kebijakan ini sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Supreme Council of Radio and Television yang menjadi pihak yang ditunjuk mengatur media.
Ledakan Istanbul kali ini bukanlah yang terjadi untuk pertama kalinya. Terhitung, sebelumnya sudah pernah terjadi sebanyak lima kali dalam rentang waktu tiga tahun antara 2015-2017. Total ada 500 rakyat sipil dan pihak keamanan yang menjadi korban.
Ledakan paling fatal terjaid di luar stadion Vodafone Arena pada Desember 2016 yang menewaskan 38 orang dan 155 orang lainnya luka-luka. Kelompok separatis Kurdi mengaku sebagai dalang dari kejadian tersebut.(*)