Maria Ressa dan Dmitry Muratov, Para Jurnalis Peraih Nobel Perdamaian

Maria Ressa - Dmitry Muratov (AFP)

’’Kemenangan saya menunjukkan bahwa tidak ada hal yang mungkin tanpa fakta. Dunia tanpa fakta berarti dunia tanpa kebenaran dan kepercayaan,’’ ujar jurnalis yang juga salah seorang pendiri Rappler tersebut.

Di negaranya, Ressa dikenal sangat vokal menentang perang narkoba, korupsi, dan kediktatoran pemerintahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Sudah beberapa kali dia keluar masuk penjara.

Ini bukan penghargaan pertama Ressa. Pada April, jurnalis 58 tahun itu memenangi Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano. Pada 2018, dia juga masuk Person of the Year majalah Time dengan judul The Guardians.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *