Sang Juara Kelas di Kota Sukabumi Terbaring Lemas, Fauzan Ingin Sembuh, Butuh Biaya Untuk Operasi

Muhammad Fauzan
Muhammad Fauzan (13) warga Lamping, Kelurahan Citamiang terbaring lemas lantaran sakit yang dideritanya, Kamis (1/9).

SUKABUMI — Malang nasib Muhammad Fauzan (13) warga Lamping Kelurahan Gedong panjang, Kecamatan Citamiang. Sejak usia 1 tahun ia mengalami kelumpuhan syaraf, yang membuatnya tak bisa beraktifitas seperti anak seusianya.

Ibunda dari Fauzan, Ela Nurlaila mengatakan, anak kedua dari tiga bersaudara ini diduga menderita syaraf kejepit sejak usianya menginjak 1 tahun.

Bacaan Lainnya

“Pas lahir kondisinya normal, namun setelah usia 1 tahun anak saya menderita panas tinggi. Lalu saya sempat membawanya ke rumah sakit dan sembuh. Namun sejak itu pertumbuhannya terganggu hingga saat ini,”ungkap Ela pada Radar Sukabumi sambil memperlihatkan beberapa hasil pemeriksaan dan rontgen, Kamis (1/9).

Ela menambahkan, selama 12 tahun ia merawat anaknya dan membawanya ke Rumah Sakit serta beberapa pengobatan alternatif. Sementara itu suaminya merupakan anggota TNI yang bertugas di Jakarta dan sebelumnya di Surabaya.

“Awalnya untuk berbicara saja susah, namun karena sering saya berikan teraphy, perlahan Fauzan dapat berbicara. Di usianya manginjak 10 tahun saat itu, Alhamdulilah daya ingatnya mah bagus, jadi saya pun semangat mengantar sekolah dari sejak SD sampai sekarang kelas 2 SMP, bahkan ia selalu menjadi juara kelas,” sambung Ela.

Meski terkendala pada bagian fisiknya, namun anaknya ini tetap memiliki keingan untuk sekolah seperti anak seusianya. Sehingga setiap hari ia membawanya pergi ke sekolah umum meski menggunakan kursi roda. Menurut Ela, meski suaminya seorang anggota TNI, namun penghasilannya belum cukup untuk membawa anaknya melakukan oprasi tulang.

“BPJS sih ada, tapi untuk penyakit anak saya ini kan obatnya mahal, jadi tidak di cover BPJS. Dan kami bayar sendiri untuk obatnya, selain itu juga kan kalau ke alternatif mah ga bisa pake BPJS,” papar Ela.

Saat di temui, Fauzan tak mengeluh sakit. Namun ia hanya bilang sesak pada bagian perut dan dadanya. “Kalau duduk terlalu lama suka lelah dan sesak,” kata Fauzan.

Keinginan Fauzan untuk sembuh sangat tinggi, ia yang saat ini juga rajin membaca Al-Quran ini bahkan berkeinginan dapat membuat ke dua orang tuanya bangga dengan prestasinya. Hal ini ia buktikan dengan menjadi juara kelas berturut-turut meskipun kondisi fisiknya tak sempurna seperti anak lainnya. “Cita-cita saya hanya ingin berguna bagi agama, nusabangsa, dan kedua orang tua,”ungkap Fauzan sambil terbata-bata.

Informasi tentang keberadaan Fauzan pada awalnya di peroleh dari Kapolsek Citamiang, AKP Arief Sapta. Ia mengatakan bahwa ada laporan dari salah satu warganya yang tidak lain adalah Ela Ibu Fauzan tentang phonsel nya yang hilang di pusat pembelanjaan.

“Sebelumnya saya memang biasa lewat dan berkunjung melihat kondisi fauzan, karena sering saya lihat pergi ke sekolah bersama ibunya menggunakan kursi roda. Namun kali ini Bu Ela mengatakan bahwa handphone yang ia beli untuk belajar daring Fauzan hilang di saat baru saja di beli,” ungkap Arief.

Informasi tersebut sontak membuat Arief dan anggotanya mendatangi rumah Fauzan dan menggali informasi atas kejadian itu. “Ternyata Fauzan saat ini kondisinya sudah semakin lemah, bahkan untuk duduk saja sulit. Itu karena tulang rusuk dan tulang punggungnya yang mengalami pembengkokan dan semakin terlihat keluar di seputar perutnya,” jelas Arief.

Kapolsek Citamiang ini mengaku akan berinisiatif untuk membuka donasi bagi Fauzan, guna membantu meringankan beban kedua orang tuanya.

“Fauzan sekarang butuh handphonde untuk belajar, karena ia sekarang semakin sulit untuk belajar ke sekolah. Semoga nanti ada dermawan yang akan ikut membantu, Kami dari pihak kepolisian hanya dapat membantu memberikan semangat buat Fauzan,” ungkap Arief.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dr. Lulis Delawati mengatakan bahwa penyakit yang di derita Fauzan kemungkinan adalah Cerebral Falsy atau kelumpuhan pungsi otak. Lulis juga mengatakan bahwa Petugas Puskesmas Gedong Panjang sudah mengunjungi Fauzan dan melihat kondisi Fauzan.

“Untuk kejelasan penyakitnya kami harus lakukan pemeriksaan lebih lanjut, rencananya hari besok kami akan berkunjung kembali dan melihat kondisinya,”singkat Lulis. (cr3/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *