SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Diah (50) satu di antara korban rumah roboh akibat gempa bumi di lokasi pergerakan tanah, pada Selasa (27/04) kemarin, sekitar pukul 16:23 WIB, tepatnya di Kampung Linggaresmi RT05/04, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, terpaksa sementara waktu harus tinggal di ruang dapur sisa reruntuhan bangunan yang ambruk.
Ia mengaku, saat goncangan bumi terjadi dirinya tengah berada di dalam rumah, lalu bergegas keluar menyelamatkan diri dari reruntuhan rumah. “Tanah bergetar dan ada suara kreeekk (kayu dan tembok, red), seperti mau runtuh,” ujar Diah, Rabu (28/04).
Menurutnya kondisi rumah tersebut sudah retak-retak atau rusak akibat pergerakan tanah beberapa bulan lalu dan mengancam tujuh rumah disana. Namun, masih ditempati, setelah gempa bumi kemarin kondisi rumah malah semakin parah sehingga dirobohkan.
“Kemarin itu masih ditinggali cuma pas gempa kondisi rumah semakin parah, jadi di ruang (dirobohkan) karena takut roboh. Punya kakak saya juga yang di atas begitu (rata dengan tanah), sekarang saya dan suami tinggal di ruang dapur,” kata Diah.
Sementara kedua anak Diah, tinggal di rumah lainnya yang juga terancam roboh. Diah mengaku sudah menempati rumah itu 20 tahun lalu dan baru beberapa bulan lalu terjadi pergerakan tanah hingga kondisi rumahnya itu semakin rusak parah.
“Kemarin (beberapa bulan lalu ketika pergerakan tanah terjadi) sudah ada yang motoin. Kalau dialihkan (pindah) setuju, itu juga kalau ada dikasih, tetapi kalau gak ada terpaksa tinggal di sini,” tandasnya. (garis/RS)