Ribuan Pelajar SMKN 1 Kota Sukabumi Ngebatik

SUKABUMI – Ribuan pelajar SMK Negeri 1 Kota Sukabumi memperingati Hari Batik Nasional, yang jatuh pada Rabu (2/10/2019) dengan cara membuat langsung proses membatik di atas secarik kain putih secara bersama-sama.

Acara yang berlangsung di Aula SMKN 1 Kota Sukabumi ini dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Provinsi Jawa Barat dan dihadiri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Kepala KCD Wilayah V Propinsi Jawa Barat Nonong Winarni mengapresiasi adanya kegiatan membatik yang dilakukan oleh para pelajar SMKN 1 Kota Sukabumi. Menurutnya hal tersebut sesuai dengan tujuan dari SMK dimana para siswanya dituntut untuk memiliki kreativitas, inovasi dan vodkasi untuk bekal mereka setelah lulus dari sekolah nanti.

“Hari ini ada kegiatan membuat batik bersama-sama dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, tetapi tentunya yang saya harapkan dari kegiatan ini bukan bersama-samanya tetapi bagaimana mendatangkan para pelaku pembatik untuk menularkan ilmunya baik secara teori ataupun praktik untuk bisa menularkan ilmu membatiknya. Sehingga kedepan keterampilan ini bermanfaat bagi siswa saat berada di masyarakat,” terangnya.

Lanjut ia menambahkan, batik sudah menjadi ikon nasional, artinya sampai kapanpun ikon nasional ini akan terus digunakan dan ketika digunakan pangsa pasar dan peluang ekonominya menjadi sangat besar. Tentunya ini bisa dimanfaatkan oleh siswa sebagai keahlian yang bisa mendatangkan peluang ekonomi.

“Pada peringatan Hari Batik Nasional ini momennya sebetulnya dalam rangka membangun dan menciptakakan kreativitas peserta didik. Artinya, peserta didik dibina, dididik dan dibekali keterampilan yang harapannya nanti keterampilan ini bisa dimanfaatkan saat mereka berada ditengah-tengah masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kota Sukabumi Saepurohman Udung Pada prinsipnya SMKN 1 Kota Sukabumi memiliki visi menjadi sekolah rujukan yang religius, profesional dan asri dan itu di implementasikan bagaimana sekolah ini bukan hanya menjadi pengguna tetapi mulai beralih menjadi pencipta. Begitu juga dengan batik, kita cinta dengan batik tetapi kecintaan itu bukan hanya pemakai saja tetapi harus jadi pembuat batik.

“Kita cinta terhadap batik dan harus karena itu ikon dari Indonesia, tetapi jangan hanya penguna tetapi juga sebagai juga harus bisa sebagai pencipta agar batik ini bisa terus dilestarikan,” terngnya.

Lanjut ia menambahkan, kegiatan membatik di SMKN 1 Kota Sukavbumi sendiri sudah ada kegiatan ektrakulikulernya, dimana pembina batik ini merupakan alumni dari SMKN 1 yang memiliki usaha dibidang membuat batik.

“Alhamdulilah ada dari alumni kita yang secara ikhlas mengajarkan adik-adiknya membuat batik dan itu tidak hanya dilakukan sekali tetapi secara berkelanjutan,” pungkasnya.

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *