SUKABUMI – Ratusan guru se-Kota Sukabumi memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Suryakencana, Warudoyong Kota Sukabumi, pada Senin (5/12). Para guru ini menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-77.
Dengan mengusung tema “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju” berlangsung semarak dan meriah, dengan ditampilkannya beberapa pertunjukan.
Bahkan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi ikut memeriahkan dengan menampilkan tarian bersama para guru.
Kegiatan ini dihadiri Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Asisten Daerah Bidang Administrasi Iskandar, unsur Forkopimda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, para kepala SKPD, Ketua PGRI, dan seluruh anggota PGRI se-Kota Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, bersyukur HUT PGRI ke-77 bisa dilaksanakan di tingkat kota, menurutnya hal ini menjadi momen bagaimana semangat HGN ke-77 bisa menjadi semangat untuk melakukan konsolidasi diantara para guru.
“Ya tentunya kita bersyukur HUT PGRI ke-77 bisa dilaksanakan di tingkat kota, kita ingin bagaimana semangat HUT ini atau semangat kita melakukan konsolidasi diantara para guru,” kata Fahmi kepada Radar Sukabumi di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, tantangan ke depan buat para guru luar biasa di tengah percepatan teknologi.
“Jadi bagaimana guru harus adaptif dengan teknologi dan yang terpenting para guru mampu melahirkan anak-anak hebat karena guru-gurunya juga hebat,” tegasnya.
Fahmi juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo di perayaan HGN kemarin, bagaimana menjadi semangat dan konsolidasi tantangan ke depan serta bagaimana para guru mampu adaftif dengan teknologi.
Tidak hanya di bidang teknologi, tetapi juga para guru harus bisa berinovasi. Inovasi lahir dari adanya keinginan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Tak terkecuali di sektor pendidikan yang situasinya hanya bisa berubah dengan kesadaran dan tekad kuat dari seluruh warga pendidikan untuk bergerak dan menggerakkan.
“Jangan sampai di tengah teknologi ini para guru gaptek terhadap teknologi,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kadisdikbud Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari. Ia mengungkapkan, PGRI merupakan organisasi yang profesional dengan begitu ia berharap guru bisa semakin profesional di dalam melaksanakan tugas-tugas pengajaran dan pembelajaran selama proses pendidikannya.
“Kemudian organisasi guru itu adalah organisasi perjuangan artinya dari waktu ke waktu, mereka harus menghayati bahwa perjuangan mereka belum selesai masih banyak siswa-siswa yang perlu mendongkrak prestasinya sehingga perjuangan guru adalah agar para siswanya berprestasi dan PGRI juga organisasi perserikat pekerja mudah-mudahan dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan profesinya.
Maka dari waktu ke waktu guru semakin sejahtera dan kesejahteraan itu perlu diperjuangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Saepurahman Udung menyampaikan di HGN ke-77 guru-guru di Kota Sukabumi diharapkan bisa semakin sejahtera.
“Harapan kami dari PGRI Kota Sukabumi di HGN ke-77 kembali ke Visi PGRI Kota Sukabumi yaitu berbakti, berbagi dan berprestasi maka harapannya di akhir tahun 2022 selain refleksi dari tahun yang lalu kedepannya ingin meningkatkan kebaktian kita untuk warga Kota Sukabumi.
Tentu saja bukan hanya untuk guru tetapi juga untuk masyarakat Kota Sukabumi artinya kebaktian kita di sini meningkatkan pengabdian dan kompetensi gurunya untuk lebih baik lagi dan belajar bercemin dari yang lalu ada kekurangan kita perbaiki kembali,” paparnya.
Kedua, berbagi. Berbagi di sini selain untuk masyarakat Kota Sukabumi. “Kita juga berbagi untuk yang lain sekarang
ada bencana dimana-mana, kita menghimpun dana untuk berbagi ke meraka dan untuk kita berbagi disini kita difokuskan kepada guru P3K karena masih ada guru-guru yang honorer atau baru masuk maka kita berjuang untuk meningkatkan kuantitas dan kualitasnya agar mereka bisa masuk ke P3K kita dorong kita juga bekerjasama pemerintah Kota Sukabumi untuk masalah pengangkatan ini.
Ketiga berprestasi, insya Allah kita meningkatkan kompentensi guru untuk berjuang mengikuti event lomba baik itu akademik maupun non akademik untuk mengharumkan Kota Sukabumi. Semua itu tertuju kepada Kota Sukabumi, salah satunya mendukung Kota Sukabumi yang religius,” jelasnya.
Di singgung soal kesejahteraan guru khusunya honorer,saat ini pihaknya sedang memperjuangkan nasib para honorer salah satunya untuk diangkat menjadi P3K. Pihaknya pun bekerjasama dengan Pemerintahan Kota Sukabumi untuk pengangkatan tersebut.
“Honorer di Kota Sukabumi cukup banyak, tetapi Alhamdulillah kemarin sudah ada 300 lebih guru honorer yang sudah diangkat menjadi P3K, tentu itu menjadi tugas PGRI Kota Sukabumi dalam meningkatkan kesejahteraan para guru.
Tidak hanya itu, dung juga para guru bisa berinovasi dan pandai menggunakan teknologi sesuai harapan dari Wali Kota Sukabumi.
Dalam acara perayaan HGN tersebut sejumlah guru berprestasi mendapat penghargaan langsung dari Wali Kota Sukabumi,” pungkasnya. (wdy)