Puluhan Pelaku IKM Logam Dilatih

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI PELATIHAN : Peserta pelatihan IKM saat mengikuti pelatihan penanggulangan cacat pengecoran logam yang diselenggarakan disalah satu hotel yang berada di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi kemarin (30/7).

CISAAT, RADARSUKABUMI.com  – Puluhan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, mengukuti pelatihan penanggulangan cacat pengecoran logam yang diselenggarakan disalah satu hotel yang berada di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi kemarin (30/7). Pelatihan yang digagas oleh Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTMM FT UI) ini, untuk meningkatkan kualitas produksi pada sentra pengecoran logam di wilayah desa Cibatu.

Kepala Bidang (Kabid) Non Agro Dinas Perindustrian dan ESDM Kabupaten Sukabumi, Ujang Zulkifli mengatakan, IKM di wilayah Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat dikenal sebagai sentra pengecoran logam aluminium. Lantaran warganya banyak membuat aksesoris dari logam. Seperti golok, cangkul, garpu dan perkakas lainnya. “Pelatihan ini kami yakini dapat meningkatkan pemahaman warga dalam meningkatkan kualitas produksi pada sentra pengecoran logam kedepan,” jelas Ujang kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/7).

Bacaan Lainnya

Ia pun berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan para IKM di Desa Cisaat. Sehingga dapat menghasilkan produksi yang memiliki daya saing global. “Kami juga berharap, pelatihan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan,” ujarnya.

Seorang pemateri dalam pelatihan tersebut, Guru Besar Bidang Metalurgi Pengecoran Logam, Bambang Suharno mengatakan, dalam pelatihan ini pihaknya memberikan pengetahuan dasar pada pelaku IKM supaya bisa meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan para pelaku IKM di wilayah Kecamatan Cisaat. “Saya sebagai seorang akademisi tentunya perlu memberikan solusi dan pengetahuan supaya produk yang dihasilkan IKM memenuhi standar. Lantaran ilmu pengecoran logam yang diproduksi para pelaku IKM itu, kebanyakan diperoleh secara turun temurun,” katanya.

Bambang pun mengaku bangga saat melihat para IKM di Desa Cibatu yang berhasil memproduksi logam menjadi komponen kesehatan, otomotif dan perkakas pertanian lainnya. Untuk itu, IKM di Desa Cibatu sebaiknya mengembangkan diri menjadi arena edukasi wisata yang bisa menstimulasi anak-anak di perkotaan untuk mengetahui proses pembuatan pedang dan lainnya. “Hal ini, harus didukung oleh seluruh stakehoalder, khusunya pemerintah setempat agar membuat regulasi mengenai hal ini,” timpalnya.

Sementara itu, Seorang peserta pelatihan, Irsan (35), warga Kampung Cibatu Lik, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat mengatakan, pihaknya sangat mengaprsiasi mengenai pelatihan ini, karena selaku pelaku IKM di Desa Cibatu, ia dapat menemukan solusi dalam produksi logam ketika pembuatan pakakas pertanian. “Selama ini, dalam pembuatan perkakas pertanian kami hanya mengacu pada pengetahuan secara turun temurun atau otodidak, tanpa mengetahui pengetahuan dasar pengecoran logam khususnya pada aluminium. Setelah mengikuti pelatihan ini kami dapat mengetahui produksi logam pengecoran secara mendasar. Sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih maksimal,” pungkasnya.

 

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *