SUKABUMI — Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Palabuhanratu Sukabumi jelas berada di bibir patahan bibir jalur Patahan Sesar Cimandiri. Kondisi ini jelas mengkhawatirkan jika gempa kembali terjadi. Untung saja, dalam hitungan tahun PLTU ini akan segera pensiun dini.
Secara geografis memang PLTU ini berada di lokasi yang tak jauh dari patahan sesar cimandiri. Jalur sesar yang disebut kurang lebih dari 100 km ini melintasi beberapa kawasan, sebelum menjulur ke wilayah laut Samudra Hindia.
Diketahui, pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Pelabuhanratu, Sukabumi, menjadi sumber listrik warga di Pulau Jawa. Berdasarkan catatan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat Sesar Cimandiri terletak di sepanjang lembah Sungai Cimandiri yang membentang dari Teluk Pelabuhanratu, Cikembar, selatan Kota Sukabumi, dan menerus sampai Padalarang.
Lokasi PLTU Pelabuhanratu persis di sisi barat muara Sungai Cimandiri, yang merupakan jalur patahan sesar Cimandiri. Hal ini tentu menarik, bahwa aset strategis yang menyangkut banyak hajat hidup orang banyak berada di jalur yang risiko tinggi gempa. PLTU ini juga berada di tepi Samudra Hindia, yang juga rawan dari potensi tsunami.
Diketahui, PLTU Pelabuhanratu dulunya bagian program percepatan pembangunan pembangkit berkapasitas 10 ribu megawatt (MW) tahap pertama. PLTU ini mulai operasi September 2013. PLTU Pelabuhanratu berkapasitas 3×350 MW, selama beroperasi PLTU ini beberapa kali mengalami kerusakan.
