Pilbup Sukabumi 2020, Poros Baru Jadi Kuda Hitam

“Sangat mungkin (ada kader lain. red). Ya itu ketika hasil kader yang dua itu (Anjak dan Mukhlis, red) tidak bisa dipaksakan untuk maju. Kami juga melihat respon dari masyarakat dan survei. Bahkan, usulan dari struktur partai atau mungkin usulan dari kandidat calon koalisi. Bukan kami bisa diatur partai lain, tetapi ketika usulan itu menguntungkan bisa saja terjadi,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Yusuf Maulana menambahkan, bahwa benar untuk PKS sendiri belum mengunci kepada satu kandidat. Bahkan, dua kader yang dimunculkan diberikan tugas berbeda.

Bacaan Lainnya

Sosok Anjak ditugaskan untuk mendekati Adjo sementara sosok Mukhlis ditugaskan untuk mendekati Marwan. Itu artinya, PKS masih dinamis ke mana arah politiknya. Bahkan, dalam perjalanan bisa saja dirubah, pak Anjak ditugaskan mendekati pak Marwan dan Mukhlis mendekati pak Adjo.

“Ya kami ingin membangun sebuah narasi bahwa PKS baik dan berkomunikasi dengan seluruh partai. Perkara kemana arah dukungan, kita lihat dulu hasil survei. Hingga kini, PKS menilai semua partai juga masih sangat dinamis dan berkembang,” terangnya.

Rencananya, hasil survei dari kedua kandidat yang ada, keluar pada akhir bulan ini atau di Februari. Ketika hasil survei keluar, baru bisa menentukan arah (dukungan) kemana. PKS melihatnya, saat ini beberapa partai terlihat nyaman dengan zona nyamannya. Untuk itu, PKS berani keluar dari zona tersebut untuk melakukan eksplor kepada semua partai yang ada di Kabupaten Sukabumi.

“Soal siapa yang akan diusung PKS, nanti diputuskan. Sangat mungkin ada kandidat lain dari dua yang muncul. Dan kalaupun muncul, saya rasa yang dua itu tidak akan melakukan manuver. Intinya, PKS menyikapinya sesuai dengan kebutuhan.

Jika kebutuhan untuk menangnya tinggi, mengharuskan memunculkan nama lain akan dilakukan juga oleh PKS,” tukasnya.

Sedangkan, Wakil Ketua I Bidang OKK DPW PPP Jawa Barat, Yusuf Puadz mengaku sampai saat ini PPP belum bisa memastikan akan mendukung siapa. Pasalnya, secara tertulis belum ada. Namun meski begitu, PPP memberikan sinyal kepada petahana wakil bupati Adjo Sardjono.

“Belum, kan PPP hasil Mukercab mengirimkan tujuh nama. Itu artinya, ketujuh nama tersebut masih berpotensi diusung. Tapi untuk sementara, PPP lebih condong ke pak Adjo,” terang Yusuf Puadz yang menjadi bakal calon dari PPP.

Meski saat ini, PPP belum kepikiran soal poros tengah, namun dirinya juga tidak bisa memastikan apakah PPP tetap dengan sinyalnya atau malah ikut ke poros tengah. Pasalnya, PPP akan melihat dulu situasi politik ke depan.

“Kan di dalam tujuh nama ada kader Gerindra, PKS dan bahkan Golkar. Itu artinya, masih banyak kemungkinan yang terjadi,” terangnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PAN yang juga sebagai Ketua Tim Pilkada Kabupaten Sukabumi, Budi Mulyadi mengatakan, pada prinsipnya PAN masih konsisten mendukung dan mengusung petahana. Meski adanya potensi poros tengah atau poros kuda hitam, ditanggapi santai.

Menurutnya, kehadiran poros tengah baik bagi demokrasi. Tetapi, PAN sendiri masih konsisten mendukung Marwan dua periode. “Sesuai amanat Rakerda, PAN tetap konsisten mendukung pak Marwan untuk melanjutkan periode kedua,” terangnya.

Sejauh ini, PAN menilai peta politik masih dinamis dan keputusan dukungan dan usungan kepada Marwan dilihat PAN sangat wajar. Pasalnya, berdasarkan hasil kerja lima tahun ke belakang, Marwan Hamami sukses membawa perubahan dan konsisten dalam pembangunan Kabupaten Sukabumi.

Selain itu juga, soal elektabilitas dan popularitas, Marwan sampai saat ini masih yang tertinggi. “Ya wajar kalau kami (PAN) konsisten mendukung petahana,“ jelas Budi.(hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *