Petani di Jampangtengah Tewas Tersambar Petir Saat Panen Padi, Begini Kronologisnya

MEMPRIHATINKAN : Petugas Polsek Jampangtengah usai mengevakuasi jasad Mak Enin asal warga Kampung Bantarjati, RT 033/009, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah yang tewas setelah tersambar petir pada akhir pekan kemarin Sabtu (27/03/2021).

JAMPANGTENGAH — Nasih nahas menipa Mak Enin (69) asal warga Kampung Bantarjati, RT (033/009), Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah tersambar petir saat melakukan panen padi dilahannya pada akhir pekan kemarin Sabtu (27/03/2021).

Kapolsek Jampangtengah, AKP Usep Nurdin mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat tetangga korban yang bernama Agus tengah berteduh di salah satu rumah warga yang bernama Pudin. Lantaran, saat itu tengah terjadi hujan deras disertangin angin kencang dan petir. “Iya, sekitar pukul 16.30 WIB itu, saksi mata atas nama Agus yang sedang berteduh di rumah Pak Pudin didatangi Rian (36) dengan keadaan lemas,” kata Usep kepada Radar Sukabumi, Minggu (28/03/2021).

Bacaan Lainnya

Sewaktu itu, Rian telah menerangkan kepada Agus bahwa Rian bersama Mak Enin telah tersambar petir di lokasi saung sawah milik mak Enin, tepatnya di Kampung Bantarjati, RT 037/008, Blok Cibadong, Desa Sindangresmi Kecamatan Jampangtengah. “Selanjutnya Pak Pudin segera meminta bantuan kepada warga sekitar untuk menolong Mak Enin,” timpalnya.

Setelah itu, warga langsung berdatangan dan meninjau ke lokasi pesawahan yang merupakan tempat kejadian korban tersambar petir. Namun, sewaktu setiba di lokasi kejadian, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.”Iya, Mak Enin tidak terselematkan atau meninggal dunia di lokasi kejadian,” paparnya.

Hasil dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, korban telah dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Lantaran ia mengalami luka bakar di bagian kepala belakang, punggung leher dan dada. Sementara, Rian hanya mengalami memar di bagian lengan sebelah kanan.

“Jadi, korban itu tersambar petir sewaktu ia tengah memanen padi di lahan pesawahan miliknya pribadi. Sementara, Rian bekerja membantu Mak Enin untuk mengangkut padi hasil panennya itu,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *