Perhatian, Perbaikan Jalan Pamuruyan Cibadak Memakan Waktu 3 Hari, Kadishub : Hidari Jalur Itu

jembatan pamuruyan Ciadak Sukabumi longsor
LONGSOR : Kondisi jembatan pamuruyan Ciadak Sukabumi yang tergerus longsor. (Foto : Dendi Radar Sukabumi)

SUKABUMI — Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman menyebutkan proses perbaikan jembatan Pamuruyan Cibadak Kabupaten Sukabumi memakan waktu 3 hari.

“Jadi, targetnya mereka dari Kontraktor itu akan memperbaiki jembatan informasinya maksimal 3 hari. Kenapa 3 hari, karena ada rutinitas yang harus diselesaikan mulai dari perbaikan kabel milik PT PLN dan saluran pipa PDAM. Tapi meski demikian kita akan dorong dan mudah-mudahan bisa selesai 2 hari. Sehingga jembatan itu bisa dilintasi normal kembali dan bisa dilalui dua jalur,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Dirinya juga menghimbau kepada seluruh kendaraan besar. Seperti truk bermuatan pasir dan lainnya, agar tidak beraktifitas di jalur jembatan Pamuruyan Cibadak Kabupaten Sukabumi pada siang hari.

“Jadi, kita beri ruang agar mereka atau truk besar ini bisa aktivitasnya mulai dari pukul 21.00 WIB,” ujar Dedi Chardiman kepada Radar Sukabumi pada Selasa (13/12).

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh kendaraan atau armada truk agar muatannya tidak over load dan disarankan agar mereka mengurangi tonase muatannya. Ini dilakukan untuk menghindari antrian panjang di lokasi jembatan Pamuruyan yang rusak tersebut.

“Kami juga imbau agar masyarakat sebagai pengguna jalan yang tidak terlalu penting untuk menghindari ke jalur itu. Iya, kalau bisa gunakan saja sepeda motor, jangan pakai kendaraan roda empat,” timpalnya.

Sementara soal terkait jalan Alternatif untuk menghindari jalan tersebut dirinya mengatakan tidak ada jalan lain.

“Barusan saya sudah survai ke lapangan, bahwa jalan alternatif hasil kajian dilapangan saya melihat tidak ada jalan alternatif untuk solusi mengurai kemacetan agar tidak melintasi jembatan itu,” katanya.

Meskipun jalan alternatif berada di wilayah Kecamatan Ciambar. Namun, berdasarkan kajian dilapangan jalur tersebut tidak memungkinkan dijadikan sebagai jalur alternatif. Lantaran, dari sisi keselamatan transfortasi dan ruas jalan tidak mencukupi atau tidak memungkinkan.

“Sehingga solusinya, kita tetap menggunakan jalur buka tutup satu arah pada jembatan Pamuruyan Cibadak ini,” paparnya.

Diketahui sebelumnya, Pembangunan penggantian Jembatan Pamuruyan, Cibadak, Kabupaten Sukabumi malah menambah masalah. Selasa (13/12), bahu jembatan lama ambrol. Akibatnya, arus lalu lintas pun tersendat.

Jembatan Pamuruyan ini mengalami kerusakan sepanjang kurang lebih 15 meter, lebar 1 meter dan ketinggian 8 meter. “Penyebabnya kemungkinan dari kerukan alat berat yang sedang membuat jembatan tambahan di sampingnya,” kata Camat Cibadak, Abdul Naafi .

Banyaknya lalu lintas kendaraan berat, juga ikut menjadi “biang kerok” yang mengakibatkan tembok penahan jembatan amblas.

“Karena jembatannya tidak kuat menahan beban muatan yang berat. Kondisi tanah di lokasi itu juga terlihat labil. Tapi, untuk penyebab pastinya masih ditelusuri,” paparnya.

Sementara itu, Pelaksana Lapangan Pembangunan Jembatan II Pamuruyan, Cibadak mengakui terjadi kesalahan teknis sehingga mengakibatkan jembatan lama roboh. Saat pengeboran sedalam 14 meter, rongga di bawahnya jadi kosong.

Saat hendak diisi coran, kekuatan kontruksi tanah di bawah jembatan tersebut labil. Hingga akhirnya terjadi pergeseran tanah dan tiang penyangga jembatan ambruk.

“Faktor hujan juga mempengaruhi. Ditambah lagi, jembatan itu usinya sudah lebih dari 30 tahun. Sehingga, saat pengeboran, bahu samping jembatan langsung ambruk,” Pelaksana Lapangan Pembangunan Jembatan II, Aldi Tri Pamungkas.

Pihaknya mengaku bakal segera melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR sebagai pemegang kebijakan untuk mengatasi masalah itu.

“Kami secepatnya akan melakukan komunikasi dengan Kementrian PUPR untuk membahas masalah ini,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *