Pemain Timnas Asal Sukabumi, Yang Terlupakan

SUKABUMI – Kendati lazimnya sepak bola lebih digandrungi kaum adam, namun berbeda dengan Hanipa Halimatusyadiah Suadi (14) gadis asal Kampung Sekarwangi RT 2/28, Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Diusianya yang masih tergolong belia, anak pasangan Ati Kusmiyati dan
Alm Iwan Juandi ini sudah menorehkan prestasi yang membagakan dengan menjadi salah satu pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia sepak bola wanita usia 15 tahun.

Anak bungsu dari empat bersaudara ini kini menjadi wakil Kabupaten Sukabumi ke kancah nasional bersama temannya Leli Sukmawati. Menurutnya, hobi sepak bola sudah digelutinya sejak usia lima tahun. “Saya suka sepak bola dari usia lima tahun. Sempat masuk sekolah sepak bola Siliwangi yang menjadi titik awal ke Timnas,” aku Hanipa kepada Radar Sukabumi, rabu (29/11).

Bacaan Lainnya

Perjuangan menuju Timnas sepak bola wanita tidak mudah dialui siswi kelas 3 SMPN 1Cibadak ini. Seleksi dan latihan yang begitu ketat telah dilaluinya. Hingga akhirnya, ia tercatat sebagai salah satu dari 30 gadis beruntung di Indonesia.

“Sempat mengikuti kejuaraan di Bogor, tidak jarang jatuh sakit karena drop. Tapi sang ibu yang kini menjadi satu-satunya orang tua saya sekarang, tak lelah terus mendukung hingga akhirnya saya kuat,” cerita Hanipa.
Tidak hanya orang tua, kakak, teman dan sekolahnya juga mendukung penuh perjuangan yang dilakukannya.

Bahkan kini, dirinya sedang mempersiapkan untuk menghadapi laga Pertiwi Cup yang dihelat di Palembang. “Sekolah memberikan dispensasi saat ada laga besar. Pada 3 Desember nanti, saya berangkat ke Palembang untuk even Pertiwi Cup perwakilan dari Jawa Tengah,” terangnya.

Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat memberikan apresiasi dan dukungan kepada atlet-atlet daerah. “Saya harap, pemerintan melalui Komite Olahraga Nasionalnya (KONI) bisa memperhatikan atlet, jangan sampai mereka di ambil oleh pemerintah luar,” harap Hanipa.

Disinggung soal apa yang telah pemerintah berikan, Hanipa mengaku sempat mendapat kabar akan mendapatkan penghargaan. Namun, kabar tersebut hingga kini belum terealisasi. “Saya berjuang saja untuk nama Sukabumi, semoga saja apa yang dicita-citakan dapat terwujud,” pungkasnya. (cr15/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *