Pasutri Cibadak Nyaris Tertimbun Longsor

Sejumlah warga Kampung Bojong Kuring, RT (2/26) Kecamatan Cibadak, saat membersihkan reruntuhan pohon bambu yang menimbun rumah Atang, kemarin (23/3).

SUKABUMI — Nasib naas menimpa pasangan suami istri Atang (60) dan Nyai (55) warga Kampung Bojong Kuring RT (2/26) Kelurahan/Kecamatan Cibadak, nyaris tertimbun longsor. Akibatnya pasangan tersebut harus rela mengungsi sementara waktu di rumah sodaranya akibat rumahnya tertimbun longsor pada Minggu (22/3) lalu.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, insiden terjadi sekira pukul 19.00 WIB, ketika hujan mengguyur daerah tersebut sehingga tebing setinggi 12 ambruk dan menimpa rumah Atang. Meski korban sempat tertimbun namun, warga berhasil menyelamatkannya.

Bacaan Lainnya

“Alahmdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Memang Pak Atang semoat terjebak di dalam rumah, tapi bisa diselamatkan oleh warga,” kata Camat Cibadak, Lesto Rosadi kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/3).

Lesto menjelaskan, selain menimbun rumah Atang akibat longsor ini juga mengancam sedikitnya tiga rumah yang keberadaanya tidak jauh dari lokasi longsor. Pada hari yang sama terdapat bebepa kejadian bencana alam seperti di Desa Karangtengah, Kelurahan Cibadak, Desa Batununggal dan Desa Sekarwangi.

“Bencana alam ini terjadi di empat desa dalam waktu yang sama. Tapi tidak ada korban jiwa,” ucapnya.

Saat ini, sambung Lesto, Pemerintah Kecamatan Cibadak sudah berupaya berkoodinasi dengan mengajukan bantuan kepada BPBD dan Dinsos Kabupaten Sukabumi. “Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos agar segera ditangani,” ulasnya.

Menurutnya, mayoritas bantuan yang dibutuhkan korban material bangunan dan untuk perbaikan tanggul yang jebol untuk sementara dibutuhkan bronjong. “Kami harap, instansi terkait bisa segera mengucurkan bantuan untuk perbaikan rumah rusak dan tanggul jebol,” ujarnya.

Lesto menghimbau, warga untuk semingkatkan kewaspadaan terlebih pada saat musim hujan diamana kerap terjadi bencana alam. “Ya, khususnya bagi warga yang memiliki rumah berdekatan dengan tebing maupun di pinggiran sungai harus lebih waspada. Kalau ada kejadian serupa segera laporkan peda pemerintah terdekat,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Cibadak, Budi Eka Andriana menambahkan, meski tidak ada korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi ini namun, kerugian ditaksir mencapai Rp500.000.000.

“Kami sudah mengajukan melalui BPBD, Dinsos dan Baznas. Mudah-mudahan Selasa (24/3) ini bronjong dari BPBD sudah diterima sehingga bisa langsung dikerjakan secara gotongroyong.

Selain itu, untuk perbaikan rumah Pak Tatang, kami juga sudah mengajukan bantuan pembangunan Rutilahu kepada Baznas. Kami harap semua bantuan segera terealisasi,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *