Kronologis Macan Tutul di Cisolok Tewas di Tangan Pemburu

MENUNJUKAN : Kulit Mancan tutul yang sebelumnya tewas terbunuh oleh pemmburu madu. (foto :ist)
MENUNJUKAN : Kulit Mancan tutul yang sebelumnya tewas terbunuh oleh pemmburu madu. (foto :ist)

SUKABUMI –  Satu anak macan tutul dikabarkan tewas terbunuh oleh para pemburu belum lama ini, kejadian tersebut terjadi di sekitaran Desa Pasir baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi ketika mereka hendak memasuki kawasan perhutanan.

Macan tutul nahas tersebut tewas usai dilempari batu pada bagian rahang dan disabet golok pemburu madu.

Bacaan Lainnya

Salam seorang pemburu Hartono (41) yang ikut membunuh macan tutul tersebut mengaku bahwa kejadian tersebut terjadi pada Rabu, (6/9) sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat itu, dirinya beserta 4 orang lainnya hendak mencari madu lebah dengan melintasi area pesawahan yang berbatasan dengan hutan dengan membawa anjing  jika sewaktu waktu ada babi hutan.

Namun belum sempat mendapat buruannya tiba-tiba melihat seekor awalnya diduga macan tutul meloncat.

“Kebetulan saya sama teman yang lain berpencar, mau cari jejak lebah yang biasanya menempel di pohon pisang. Saya jalan ke bawah 4 orang teman melewati irigasi air lewat sawah, disitu melihat loncat (Macan Tutul- red) dari sawah ke bawah, pas keliahatan saya bilang keteman saya apaan itu, nah kata kawan saya itu macan,” ujar salah satu warga pencari madu lebah Hartono.

“Saat itu pas kelihatan deket seperti ini, dia macan turul meraung, istilahnya seperti dia mau nyerang gitu, nah pas mau nyerang itu karena denger suara banyak lari lagi kebawah, disitu hilang gak kelihatan, saya panggil anjing  untuk ternyata ada di bawah yang mau masuk hutan,” imbuhnya.

Lokasi macan tutul terlihat, kata Hartono bedekatan dengan pohon sawo dan kelapa merupakan area pesawahan yang berdekatan dengan perkampungan ataupun pemukiman warga, nah disitu ada pohon sawo sama pohon.

“Pas disitu kawan saya bilang ternyata ada di sini, saya lari lah ke situ bersama kawan, kami takut sebetulnya, ketakutan cuman kebetulan disitu ada 4 orang mau turun, pas nyamperin disitu istilahnya semacam mau menerkam, seperti kucing badannya ngangkat dan taringnya keluar dan kukumya keluar,” jelasnya.

Sesaat kemudian, lanjut Hartono sempat mundur bersama temannya yang lain, yang kemudian secara reflek karena ketakutan mengambil batu dan melemparkannya ke macan tutul yang sambil seperti terlihat akan menerkam.

“Pas mau nerkam dilempar pake batu kena kana bagian ini (rahang), kena gerahang, disitukan dia jatuh, setelah dia jatuh pas mau bangun, langsung disabet pakai golok bagian leher di sebelah kanan. Nah disitu tumbang mau bangun lagi di ini lagi sama golok,” bebernya.

“Jarak Kami dengan macan tutul ini saat itu sekitar 3 sampai 4 meteran mah, dekat tidak jauh, pas melempar juga dekat ada 3 meteran, 4 meteran, sawahnya kecil kan, jadi istilahnya kalau kita mundur lagi kebelakang juga di situ semacam sungai kita jatuhnya ke situ,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *