Kawasan Geopark Ciletuh Terbakar, 50 Hektare Hangus

R RADAR SUKABUMI MEMBARA : Ladang di Kedusunan Cikadal, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, dilalap si jago merah, Minggu (21/7) malam.

SUKABUMI – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanrtu. Puluhan hektare ladang milik warga di Kedusunan Cikadal, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, hangus dilalap si jago merah, Minggu (21/7).

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kebakaran yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB ini, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.

Bacaan Lainnya

“Saat ini, kami belum mengetahui api yang membakar ladang seluas 50 hektare ini Ya, apa ada yang sengaja membakar atau memang karena musibah kebakaran, kami belum mengetahuinya,” jelas Kepala Desa Mandrajaya, Agustina Abdul Hasanudin kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, Minggu (21/7).

Setelah mendapatkan informasi soal kebakaran tersebut, pihaknya bersama warga sekitar langsung meninjau lokasi kejadian dan berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Waktu ke sana, api masih menyala. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini kepada BPBD. Mobil pemadam kebakaran pun terpaksa diterjunkan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Dadan Ramdan mengatakan, pihaknya merasa prihatin mengenai kesadaran warga Kabupaten Sukabumi dalam menjaga lingkungan. Terlebih lagi, dengan banyaknya ditemukan kasus kebakaran yang terjadi wilayah kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

“Kebakaran hutan yang penyebabnya karena ulah manusia yang sengaja membakar dengan tujuan untuk membuka lahan perkebunan itu kejahatan yang terorganisir,” katanya.

Pembakaran hutan ini, ujar Dadan, merupakan salah satu cara yang paling murah untuk kegiatan pembukaan lahan. Namun hal ini dapat berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Selain itu, kepulan asap tebal juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Seperti infeksi saluran pernafasan akut,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melakukan pengawasan yang intensif di kawasan perhutanan. Sehingga peristiwa kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian masyarakat dapat diminimalisir sedini mungkin.

“Kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya menunjukkan bahwa pemerintah daerah gagal dalam memerankan fungsi melakukan pengawasan terhadap sumber daya alam. Namun lebih mirisnya hingga saat ini tidak terlihat upaya serius dari pemerintah dalam menanggulangi dan mengantisipasi kebakaran tersebut,” pungkasnya.

(den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *