Kapolres Edisi Corona yang Ingin Pensiunkan Geng Motor dan Preman Sukabumi

Guratan lelah memang tampak di wajahnya. Tapi berhasil tertutupi oleh semangat dan kecerian seorang Sumarni. Hari-hari wanita yang berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi itu diisi penuh dengan lawatan ke sejumlah tempat di Kota Sukabumi. Nyaris tidak ada waktu senggang. Namun beruntunglah Tim Redaksi Radar Sukabumi yang dapat mewawancarai Kapolres Sukabumi Kota yang baru secara eksklusif.

FAWZY AHMAD, Redaktur Radarsukabumi.com

Bacaan Lainnya

“Iya nih, capek sih. Tapi saya lagi semangat-semangatnya, lagi senang-senangnya kalau ada tempat yang bisa dikunjungi, ya saya datangi,” kata Sumarni menyambut pewarta Radar Sukabumi pada Kamis (11/6/2020) di ruangan kerjanya, Mako Polres Sukabumi Kota.

AKBP Sumarni adalah Kapolres Sukabumi Kota yang dilantik pada Rabu, 27 Mei 2020 di lingkungan Polda Jabar. Dia menggantikan posisi pendahulunya, AKBP Wisnu Prabowo. Sosok Sumarni pun menatik perhatian publik Sukabumi. Sebab, dia adalah polwan pertama yang menjabat orang nomor satu di Korps Bhayangkara tingkat resor Sukabumi Kota.

Sontak pertanyaan tersebut yang kali pertama dilontarkan kepada perempuan berhijab itu. “Biasa saja sih, bukan hal yang baru dan aneh di institusi Polri. Apalagi di Jawa Barat, sebelumnya sudah ada Polwan yang jadi kapolres di Cianjur, di Majalengka dan di Kuningan,” jawab Sumarni ringan.

Memang sebenarnya sudah bukan sesuatu yang antimainstream soal polwan menjadi pimpinan, baik di tingkat kepala satuan hingga kapolres. Dijelaskan bahwa pimpinan Polri memang telah memberikan kesempatan yang sama baik itu kepada polisi pria maupun wanita untuk mengawaki satuan wilayah. Tentu dengan syarat jika telah memiliki persyaratan yang dan mempunyai kemampuan yang mumpuni.

Namun tampaknya orang Sukabumi tetap melihat ada sesuatu yang luar biasa di balik menjabatnya Sumarni sebagai kapolres. Setidaknya sesuatu yang baru dan semangat baru.

“Tapi ya saya syukur Alhamdulillah jika warga Kota Sukabumi punya harapan baru, punya ekspektasi yang lebih kepada saya. Ini menjadi challenge agar saya agar bisa berbuat, bekerja dan mengabdi lebih baik lagi untuk Kota Sukabumi,” ucap mantan Kanit Subdit III Dittipidkor Bareskrim Polri.

Sumarni pun sempat berseloroh bahwa dia adalah kapolres corona. Wajar, karena memang dilantik di tengah pandemi Covid-19. Perempuan kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat pada 43 tahun silam itu mengaku bersyukur dengan hadirnya corona, dari sisi lain. Bahwa virus impor dari Wuhan ini ternyata memberikan hikmah tersendiri.

“Artinya kita harus selalu menjaga kebersihan, menjaga lingkungan, harus rajin cuci tangan, jaga jarak, tidak dekat-dekatan dengan orang lain, pakai masker. itu adalah hikmah yang luar biasa untuk kesehatan kita sendiri. Jadi menurut saya jadikan masalah ini jadi tantangan untuk bisa lebih baik lagi,” tutur Sumarni.

Pimpinan Polri pun tak lupa menitipkan instruksi khusus untuk Sumarni agar menciptakan kreasi-kreasi di tengah pandemi ini. Salah satunya adalah zona ketahanan pangan. Tentunya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi dan unsur Forkopominda.

Yang dimaksud dengan zona ketahanan pangan, jelas mantan penyidik KPK ini, dengan menciptakan kolam dan budidaya ikan air tawar seperti Ikan Nila dan Ikan Lele di jajaran polsek resor Sukabumi Kota. Sejumlah Polsek telah melakukannya seperti Warudoyong, Sukalarang, Gunungpuyuh hingga Cibeureum. Tak cuma di bidang perikanan, program ini pun merambah ke budidaya sayu-mayur seperti budidaya hidroponik.

“Kami sudah mencoba beternak ikan nila di kolam-kolam yang kami miliki, buat budidaya hidroponik. Beberapa polsek di jajaran kami berikan tantangan, ya Alhamdulillah, itu luar biasa dan membanggakan buat saya. Coba jika tidak ada pandemi corona mungkin tidak ada ide seperti itu. Selalu ada hikmah,” beber alumnus Secapa Lemdikpol Sukabumi.

Selain zona ketahanan pangan, Sumarni juga memperkenalkan program-program jitu lainnya. Sebut saja Polisi RW, Patroli 24 Jam, Pemberdayaan Kelompok Perempuan, program di bidang pencegahan tindak pidana korupsi atau tipikor serta Rumah Kreatif Milenial.

Nah, soal Rumah Kreatif Milenial, Sumarni mengklaim bahwa program ini dapat menjadi solusi terhadap problem kenakalan remaja dan anak putus sekolah. Nantinya akan dilakukan pembinaan terhadap para milenial di wilayah hukum Sukabumi Kota agar memiliki kemampuan di bidang entrepreneurship atau kewirausahaan.

“Kita latih anak-anak yang putus sekolah dan lainnya termasuk yang terlibat geng motor untuk dilatih membuat kreatifitas dan kerajinan seperti batik, sablon kaos. Paling tidak ini bisa membuat mereka menjadi mandiri di bidang ekonomi. Silakan mereka yang mengawaki, kami berikan motivasi. Semoga ini bisa jadi ciri khas untuk produk-produk Sukabumi. Misalkan ada kaos i love sukabumi dan sebagainya,” papar Sumarni.

Selain menyasar milenial, program Rumah Kreatif Milenial juga akan melibatkan preman-preman. Babinkhamtibmas disebut-sebut telah memiliki data sejumlah tempat yang kerap dijumpai preman tersebut. Diharapkan dengan mengikuti program Sumarni para preman yang dimaksud dapat berubah menjadi warga masyarakat Kota Sukabumi yang produktif dan lebih baik lagi.

“Insya Allah istilahnya jadi preman pensiun,” seru Sumarni sembari bercanda.

Pertanyaan berikutnya adalah tentang keluarga. Sumarni yang juga memiliki suami seorang perwira Polri berpangkat Kombes mengaku tidak ada sesuatu yang berbeda dan luar biasa dengan jabatan barunya. Selama 24 tahun mengenakan seragam cokelat, dia memastikan tidak pernah ada persoalan antara tugas kedinasan dengan keluarga. Dia sebut kuncinya adalah komitmen.

“Sejak awal kami sudah komit. Polwan bagaimana berkiprah di satuan sebagai anggota polri, di keluarga sebagai ibu, sebagai istri, lalu sebagai seorang masyarakat, ya menurut saya biasa saja. Kan ada skala prioritas. Misalkan ada masalah di keluarga saya pribadi secara prioritas wajib diselesaikan dulu dengan tidak meninggalkan tugas,” kata dia.

“Di kedinasan juga kan kita bisa tetap mengontrol anak melalui handphone. Memang kita harus banyak asisten yang membantu di rumah. Kebetulan suami saya juga polisi, jadi kami sudah melting, sudah saling mencair dan satu, jadi sudah biasa,” imbuh istri dari Kombes Pol Asep Guntur Rahayu.

Dalam kesempatan wawancara eksklusif ini, Sumarni juga memperkenalkan tagline Polres Sukabumi Kota BAGEUR. Ini merupakan singkatan dari bermanfaat untuk masyarakat, amanh, gerak cepat, etis, ulet, dan relijius. Tujuan dari tagline ini adalah mengajak masyarakat Kota Sukabumi untuk menjadi kondusifitas.

“Sehingga dengan adanya kondusifitas di bidang kamtibmas kita berharap bersama-sama ekonomi bisa berputar lebih baik lagi, masyarakat bisa lebih produktif. Karena jika tidak bersama masyarakat apalah artinya kami. Kami hanya bisa bekerja dengan baik jika bisa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat,” tandas Sumarni.

Sedangkan pesan terkait pandemi Covid-19, Sumarni mengajak seluruh masyarakt Kota Sukabumi agar bersama-sama mematuhi protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh pemerintah. “Sangat sederhana sekali. Cuci tangan pakai sabun atau pakai hand sanitizer, wajib pakai masker, jaga jarak minimal 1 meter, pola hidup sehat artinya cukup gizi dan cukup istirahat. Jangan mengedepankan ego dan apatis, karena itu bisa merugikan kita,” tuntasnya. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *