Kantor Pemerintah Desa Waluran Digasak Maling, Kerugian Sekitar Rp9 juta

Kondisi kantor Desa Waluran yang dibobol maling, Jumat (29/11)

CIRACAP – Kantor Pemerintah Desa (Pemdes) Waluran di Jalan Raya Girilaya, Nomor 1, Kilometer 4, Kecamatan Waluran, disatroni maling, Jumat (29/11). Akibatnya, sejumlah alat elektronik di kantor ini pun raib. Kini, aparat kepolisian setempat tengah memburu pelaku.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, aksi pembobolan ini pertama kali diketahui seorang perangkat desa yang bernama Edi (30) asal Kampung Cimulek, RT 1/4, Desa/Kecamatan Waluran pada pukul 08.00 WIB. Saat itu, Edi bermaksud membersihkan kantor desa.

Bacaan Lainnya

Namun ia melihat kondisi ruang kerja staf desa dan banyak berkas berserakan.

Kapolsek Ciracap AKP Solikhin melalui Kanit Reskrim Polsek Ciracap, Bripka Monik Junaedi mengatakan, setelah mendapatkan laporan ini, pihaknya langsung meninjau ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kami langsung melakukan identifikasi dan meminta keterangan dari sejumlah saksi,” jelas Monik kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, Jum’at (29/11).

Berdasarkan olah TKP di lapangan, kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan ini, diduga pelakunya lebih dari satu orang. “Dalam melancarkan aksinya, para pelaku ini telah masuk ke kantor desa dengan cara merusak pintu belakang kantor desa dengan menggunakan senjata tajam,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hasil dari olah TKP, sejumlah peralatan milik Desa Waluran raib digondol maling. Seperti satu unit Tv 32 inc merek Panasonic hitam, dua buah printer merek Epseon type L220 dan L360 hitam, delapan potong baju batik lengan pendek, satu pasang sepatu berbahan kulit merek Belini hitam dan uang tunai sebesar Rp400 ribu. “Akibat peristiwa ini, pemerintah desa mengalami kerugian materil sekitar Rp9 juta,” timpalnya.

Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan pengembangan dan memeriksa sejumlah saksi untuk memburu pelakunya. “Besar kemungkinan pelakunya lebih dari dua orang. Kami masih melakukan penyelidikan,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *