Jembatan Cikupa Sukabumi Dibangun Tahun 1980 Memprihatinkan, Warga Desa Tegalpanjang Dambakan Pembangunan

Jembatan Cikupa Sukabumi
Salah seorang warga Kampung Bandang, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumk, tampak hati-hati saat melintasi jembatan Cikupa.

SUKABUMI – Ratusan warga di Kampung Bandang, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, mandambakan pembangunan jembatan permanen yang melintasi sungai Cikupa.

Bagaimana tidak, jembatan yang dibangun sekitar tahun 1980 silam ini, kondisinya memprihatinkan. Bangunan jembatan yang memiliki lebar sekira 60 centimeter dengan panjang sekira 15 meter dan ketinggian mencapai 7 meter di atas permukaan air sungai itu, sempat memakan korban jiwa.

Bacaan Lainnya

Lantaran, jembatan yang terbuat dari bahan anyaman besi tersebut, selain berkarat juga banyak besi yang sudah terkelupas dan patah. Bahkan, pada beberapa tahun lalu sempat mamakan korban jiwa.

Hal demikian, disampaikan salah seorang tokoh masyarakat di Kampung Bandang, RT 12/RW 04, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cureunghas, Ade Kebo (60) kepada Radar Sukabumi mengatakan, kondisi jembatan tersebut sudah bertahun-tahun tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah desa. Menurutnya, warga yang meninggal dunia saat melintasi jembatan tersebut, diketahui bernama Iin (40) warga Kampung Bandang.

“Itu kejadiannya waktu subuh, Ibu Iin ini mahu pergi ke pasar seorang diri dengan mengendari sepeda motor matic. Nah, saat melintasi jembatan Cikupa, motornya tergelincir karena jembatannya rusak parah,” kata Ade kepada Radar Sukabumi pada Rabu (03/07).

Saat motor tersebut tergelincir, sambung Ade, pengendara beserta motornya langsung terperosok masuk ke dalam sungai. “Iya, kan jembatan itu sempit. Terlebih tidak ada penahan dari pinggiran jembatannya. Otomatis, saat tergelincir Ibu Iin langsung tercebur ke sungai hingga meninggal dunia,” paparnya.

Warga sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah Desa Tegalpanjang, untuk perbaikan atau pembangunan jembatan permanen. Namun, hingga saat ini belum juga mendapatkan respon yang baik dari pemerintah desa setempat.

“Iya, saya sendiri sudah bilang ke desa dan Pak Kadus-nya untuk perbaikan jembatan dan minta pelebaran jembatan. Karena, kondisinya sangat sempit. Namun, hingga saat ini tidak ada realisasinya,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *