Hari Tanpa Bayangan di Sukabumi, Begini Cara Membuktikannya

hari tanpa bayangan
Hari tanpa bayangan (ilustrasi)

RADARSUKABUMI.com – Jika cuaca cerah, maka masyarakat Sukabumi dapat merasakan sekaligus membuktikan hari tanpa bayangan yang terjadi pada hari ini, Jumat (11/10/2019). Lalu, bagaimana cara mengetahuinya?

Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto mengatakan, masyarakat bisa mencoba bereksperimen terkait peristiwa alam ini dengan menggunakan tiang.

Bacaan Lainnya

“Jadi hari tanpa bayangan ini akan terasa jika ada tiang lurus berdiri tegak, itu tidak akan ada bayangannya. Kalau pohon, pasti ada bayangannya,” ujar Rhorom.

Rhorom menjelaskan fenomena hari tanpa bayangan ini ada dua sisi yang bisa dipelajari oleh masyarakat, soal keistimewaannya dan hal yang biasa. Untuk hal biasa ini mengacu kalau hari tanpa bayangan tersebut merupakan siklus tahunan.

“Dan yang lebih penting kita dapat belajar bahwa ada pola tahunan yang terjadi, keteraturan alam semesta. Ini harus kita pelajari dan pahami,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami fenomena alam yang disebut sebagai hari tanpa bayangan. Hal itu terjadi di seluruh negeri ini.

“Kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit,” demikian disebut di website BMKG.

“Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” imbuh mereka.

(dtc/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *