Dinyatakan Hilang Tenggelam 2,5 Tahun Lalu, Warga Sagaranten Kembali Muncul

Petugas gabungan saat menyisir lokasi
Petugas gabungan saat menyisir lokasi perairan Laut Selatan Sukabumi untuk menemukan keberadaan seorang wisatawan, Angga Kusumawijaya (36) asal Kampung Pasantren, Rt 2/3, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten

SUKABUMI — Setelah dinyatakan hilang tenggelam pada Januari 2020 lalu, Angga Kusumawijaya (36) wisatawan asal Kampung Pasantren, RT 2/3, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi kembali muncul. Padahal sebelumnya, Tim SAR Gabungan sudah melakukan pencarian korban tenggelam hingga tujuh hari lamanya.

Keberadaan tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Pasanggrahan Irman Setiadi Rahman yang membenarkan kabar tersebut. Menurutnya masyarakat sekitar sering sekali melihat keberadaan Angga tersebut berada di kampungnya. Namun begitu dirinya belum bisa memastikan secara pribadi soal kabar tersebut. “Yang beredar di masyarakat ia muncul lagi. Tapi saya sendiri Belum pernah melihat apalagi bertemu kang, “jelas Irman setiadi dalam pesan singkatnya, Selasa (21/06/2022).

Bacaan Lainnya

Tetapi, ketika obrolan masyarakat yang masuk kepada dirinya yang masuk, bahwa kebanyakan masyarakat membenarkan kabar tersebut, bahkan beberapa masyarakat sempat mendokumentasikan foto Angga saat berada diluar. “Ya kalau disebut isu tidak juga, tapi banyak masyarakat yang suka melihat bahwa dia (Angga red) memang masih hidup dan masyarakat banyak yang melihat tentang korban laka laut tersebut masih hidup. Tapi secara pribadi saya tidak pernah melihat langsung, “terangnya.

Saat ditunjukan foto angga yang beredar via aplikasi perpesanan, Kades yang memiliki nama Akrab Ucom tersebut membenarkan bahwa foto yang beredar adalah warganya. “Soal info yang beredar terkait hutang dan pencarian Asuransi saya kurang mengetahui, karena pihak keluarganya juga tidak terbuka, “tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri menyebutkan tim gabungan yang terdiri dari SARDA, Basarnas, TNI AL, Polri, nelayan dan relawan lainnya melakukan penyisiran sampai ke tengah laut dengan menggunakan satu unit Ruberboat.

“Meskipun upaya telah dilakukan maksimal, namun korban belum juga berhasil ditemukan,” jelas Okoh kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, Jumat (31/1/2020).

Sebelum pencarian ditutup, sambung Okih, petugas telah melakukan upaya penyisiran terakhir di seputar Tempat Kejadian Musibah (TKM). Mulai dari penyisiran per tiga mil dari TKM ke arah Palabuhanratu sampai dengan Perairan Cimaja. Namun, juga belum membuahkan hasil.

“Sudah hari ketujuh proses pencarian korban kami lakukan. Karena tidak juga berhasil ditemukan, maka sesuai dengan SOP, maka pencarian pun resmi ditutup pada pukul 17.00 WIB,” ujarnya.

Menurutnya, proses pencarian terkendala cuaca yang ekstrim. Kondisi seperti ini, menjadi rintangan petugas saat melakukan upaya pencarian jasad korban. “Sekarang pencarian korban dihentikan dan proses pencarian akan dibuka kembali bila kami mendapatkan informasi soal keberadaan jasad korban. Iya, bila ada nelayan atau siapapun yang menemukan jasad korban, kami akan langsung turun ke lapangan,” bebernya.

Pos terkait