Demo Tolak UU Cipta Kerja, Gedung DPRD Jabar Mencekam, Mahasiswa Duduki Flyover Pasupati

BANDUNG – Pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang, Senin (5/10), menyulut kekecewaan dan kemarahan buruh. Gelombang aksi pun terjadi pada sejumlah titik wilayah Bandung Raya, hari ini.

Mereka satu suara menuntut pembatalan UU Cipta Kerja karena banyak pasal yang merugikan.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan Radar Bandung, pada kawasan Kebon Jati, Kota Bandung mereka berjalan kaki menutup hampir semua badan jalan.

Kemudian kawasan Jalan Purnawarman, depan Bandung Electronic Center (BEC) ratusan buruh dengan kendaraan roda dua memblokade jalan.

Buruh dari sekitar 20 perusahaan kemudian menggelar unjuk rasa menuntut pembatalan UU Cipta Kerja di depan Balai Kota Bandung. Mereka berkumpul sejak sekitar pukul 11.00 WIB.

Pantauan, para buruh yang mayoritas buruh perempuan itu duduk menutup total sepanjang Jalan Wastukencana, Kota Bandung.

Selain membawa beragam poster tuntutan penolakan, peserta aksi membawa payung.

Gelombang aksi penolakan UU Cipta Kerja tak hanya datang dari buruh Kota Bandung, namun juga mahasiswa dan kelompok pemuda turut turun jalan.

Pada titik lain, mahasiswa yang mengenakan almamater kampus masing-masing menggelar orasi bebas di depan Gedung DPRD Jabar.

Sekira pukul 14.00 massa membawa sejumlah poster dan baliho aksi.

Tampak, tuntutan penolakan UU Cipta Kerja. Massa aksi juga sempat membakar sejumlah ban sehingga kepulan asap hitam.

Mereka kemudian bergerak ke arah Jembatan Layang Pasupati. Menutup total jembatan layang sehingga tak ada kendaraan yang bisa melintas.

Terpantau, ratusan mahasiswa berkumpul pada jembatan layang Pasupati sekitar pukul 15.30 WIB.

Dari arah mulut jembatan, massa lalu bergerak jalan kaki naik ke arah Jalan Pasteur.

Akibatnya, kemacetan terjadi dari Pasteur mengarah Jalan Surapati, arus lalu lintas sempat lumpuh total. Setelah sempat menutup jalan, massa aksi kembali ke Gedung DPRD Jabar.

Sekira pukul 18.00, suasana memanas. Massa aksi berupaya mendobrak pintu DPRD Jabar.

Tampak juga lemparan ke arah polisi. Dari arah pantauan, karena situasi sudah cukup gelap, tak jelas benda apa saja yang dilempar. Namun, tampak ada lemparan dari arah massa seperti petasan.

Tak berselang lama, pihak Kepolisian menembakan gas air mata beberapa kali ke kerumunan massa, sehingga kerumunan pun buyar. Sebagian besar massa terpukul mundur ke arah Gasibu.

Polisi kembali merangsek maju dan menembakan gas air mata ke arah massa.

Massa semakin mundur. Hingga sekitar pukul 19.00 kondisi depan Gedung Sate dan DPRD Jabar sudah tampak lengang.

Dari pernyataan sikap mahasiswa, terdapat sejumlah pasal-pasal UU Cipta Kerja yang dianggap berdampak merugikan seperti outsourcing akan merajalela, hilangnya sanksi pidana bagi perusahaan, pengupahan gaji yang minimum dan tidak jelas dan lainnya.

(muh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *