Dekat Sukabumi, Mengulik Sejarah Tol Pertama di Indonesia, Ternyata Gunakan Dana Pinjaman Amerika 

Tol Jagorawi sebelum Tersambung Sukabumi
TOL PERTAMA : Sejumlah kendaraan pada saat melintasi tol Jagorawi, saat itu masih terlihat Pemdangan Gunung Gede dan Gunung Salak yang ada di Berbatasan Sukabumi. (foto : infrastruktur.co.id)

Untuk pelaksanaan operasional tol tersebut dibentuklah PT Jasa Marga (Persero) Cabang Jagorawi. Mengutip laman Jasa Marga, pengoperasian Jagorawi ini menjadi sejarah kelahiran Jasa Marga sebagai perusahaan pengembang dan operator jalan tol di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Jagorawi menjadi masterpiece (mahakarya) karena struktur konstruksi masih prima dan penataan lanskap hijau yang memberikan suasana segar bagi pengguna jalan tol. Bahkan, baru-baru ini Tol Jagorawi meraih sertifikasi bintang tiga dari International Road Assessment Programme (iRAP) untuk tingkat keselamatan.

Pada awal-awal, melansir publikasi Jasa Marga, ada fakta menarik terkait dengan Tol Jagorawi. Sebab, sebelum digunakan sebagai jalan tol, infrastruktur yang sudah terbangun sempat dipakai untuk landas pacu darurat pesawat tempur.

Sejak diresmikan dan digunakan untuk umum, Tol Jagorawi telah menorehkan sejumlah prestasi seperti Jalan Tol Terbaik 2021 dalam penilaian berkelanjutan yang diselenggarakan Kementerian PUPR. Meraih sertifikasi internasional jalan tol berkeselamatan rating bintang 3 dari iRap pada tahun 2021.

Pengelola jalan tol terbaik I Kategori Jalan Tol Panjang lebih dari 50 kilometer tahun 2022 dari Kementerian PUPR. Selain Tol Jagorawi, juga ada tol tertua yang beroperasi di Pulau Sumatera yakni, Jalan Tol Belawan – Medan – Tj Morawa (Belmera) sepanjang 34 Km. Ruas tol ini, beroperasi sejak tahun 1986 dan menjadi akses penghubung konektivitas kendaraan mulai dari Pelabuhan Belawan ke Medan dan Tanjung Morawa.

Demikian informasi mengenai jalan tol tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga saat ini, semoga informasi ini bermanfaat.(hnd)

Berikut daftar tol yang beroperasi di Indonesia:

1. Jagorawi, panjang 59 km, beroperasi Maret 1978
2. Semarang seksi A-C, panjang 24,75 km, beroperasi Juli 1983
3. Jakarta-Tangerang, panjang 33 km, beroperasi November 1984
4. Prof Dr. Ir. Sedyatmo, panjang 14,3 km, beroperasi April 1985
5. Surabaya-Gempol, panjang 49 km, beroperasi Juli 1986
6. Cawang-Tomang-Grogol-Pluit, panjang 23,55 km, beroperasi April 1987
7. Jakarta-Cikampek, panjang 83 km, beroperasi September 1988
8. Belawan-Medan-Tj. Morawa, panjang 43 km, beroperasi 1989

Pos terkait