Cimalati Makan Korban

CICURUG – Pria berusia senja asal Condet, Batu Ampar, RT 017/05, Jakarta Timur, Kusnadi (61) meregang nyawa saat berenang di kolam renang Taman Rekreasi Cimalati, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug sekira pukul 11.00 WIB, kemarin. Penyebabnya diduga karena kecapean.

Informasi yang dihimpun, korban datang ke tempat rekreasi ini bersama rombongan. Ia berenang bersama rombongannya di kolam yang diperkirakan memiliki kedalaman 1,5 meter.

Bacaan Lainnya

Saat hendak naik dari kolam, ia tiba-tiba terjatuh dan akhirnya tenggelam. “Saat mau naik dari kolam, dia masuk lagi ke air dan tenggelam.

Mungkin karena kecapean,” ujar Petugas Keselamatan Cimalati, Endang Somantri (46) kepada wartawan.

Rombongan korban dan pengunjung sekitar awalnya mengira korban sengaja menenggelamkan diri dan akan berenang kembali.

Namun karena korban tenggelam dan tidak langsung muncul ke permukaan, akhirnya pengunjung langsung mengangkat korban ke daratan.

“Saat diangkat, korban sudah tak sadarakan diri. Kami sudah berusaha memberikan pertolongan pertama, dengan memberinya nafas buatan dan menekan bagian dadanya agar ke luar air namun tak korban tetap tak sadarkan diri,” katanya.

Karena merasa tidak ada perkembangan, akhirnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug. Saat di lokasi, Endang memastikan korban masih dalam keadaan hidup.

“Tidak lama di rumah sakit, pak Kusnadi akhirnya dinyatakan meninggal,” pungkasnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Pesona Pariwisata Cimalati, Ase Riyadi mengaku akan memberikan asuransi kepada keluarga korban.

Menurutnya, insiden itu bukan karena tenggelam melainkan ada faktor lain yang menyebabkan korban meninggal dunia, apalagi dengan usianya yang sudah lebih dari setengah abad.

“Saat itu korban langsung kita antar ke rumah sakit berikut dengan keluarganya, pernyataan dokter sementara, sebelum ke air ada kemungkinan hal-hal yang lain.

Bahkan saat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug masih bernafas, begitu ke rumah sakit sudah meninggal,” timpalnya.

Menurut Ase, Cimalati sudah melakukan tindakan awal oleh tim Lifeguard. Baik memompanya, memberikan nafas buatan dan lain sebagainya.

Tetapi tidak ada air yang ke luar dari dalam tubuh korban. “Pihak keluarga sebelum bapak itu turun ke kolam diminta untuk tidak dulu turun langsung, tapi diminta sama-sama dan tidak tahu akan mendapatkan musibah,” terangnya.

Kalau pun ada keluhan keluarga korban soal tidak adanya fasilitas medis, tambah Ase, ia mengaku belum bisa menyiapkan itu. “Kita harus akui bahwa belum sekuat itu untuk menyiapkan, tetapi dalam hal lain, sudah disiapkan.

Ke depan jika harapan ingin sekali ada itu, kita akan memenuhinya,” katanya.

Ase juga mejelaskan akan ada asuransi, karena tiket sudah termasuk asuransi. Sudah dijelaskan juga bersama kepolisan kepada keluarganya. “Kita juga akan ke rumah duka untuk musyawarah atas insiden ini,” tandasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *