Catatan Spiritual Umrah Jurnalis Radar Sukabumi (1), Mengobati Rindunya Ibadah di Tanah Suci Pasca Pandemi Covid-19

RADARSUKABUMI.com – Setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, akhirnya Jurnalis Radar Sukabumi ini dapat berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan umrah. Tangis haru bercampur bahagia pun mewarnai keberangkatan sambil diantar anggota keluarga. Segala persiapan pun dilakukan, namun ada hal penting yang harus diwaspadai ketika menjalankan umrah pasca puncak pandemi Covid-19 ini.

 

Bacaan Lainnya

SRI SUMARNI, MAKKAH

 

Hari itu tepat di Hari Jumat (15/7/2022), telepon berdering namun tak terangkat lantaran sedang dicash. Tak berselang lama, komunikasipun berlangsung. Ternyata telepon itu datang dari salah seorang karyawati sebuah travel umrah yang ada di Kota Sukabumi.

Ya, Teh Lia namanya. Perempuan ramah nan serius ini membawa kabar baik dan meminta Jurnalis Radar Sukabumi ini untuk segera melakukan persiapan sebelum berangkat pada 7-15 Agustus 2022.

Segala hal teknis yang berkaitan dengan pemberangkatan pun diberitahukan, salah satunya menanyakan apakah telah divaksin Covid-19 secara lengkap hingga booster atau belum. Jika lengkap, barulah ia menyarankan jurnalis untuk segera melakukan vaksin meningitis di klinik yang membuka layanan vaksin untuk umrah.

Memang, jurnalis ini adalah jamaah umrah yang pada dua tahun lalu (2020,red) mendaftar umrah Executive Class di Ambassador Tour and Travel Sukabumi, namun sempat tertunda keberangkatan lantaran pandemi Covid-19 yang sedang ‘jaya-jayanya’ menjangkiti seluruh negara di dunia, bahkan pada saat itu Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan Letter/kebijakan khusus untuk me-lockdown seluruh area Arab Saudi.

Rasa tak percaya terus bergelayut di benak ini, tapi memang semua diyakini karena ada campur tangan Allah SWT di dalamnya serta yakin Kun Fayakun-Nya.

Segala persiapan teknis pun telah dipenuhi hingga tibalah saatnya take off menggunakan Saudia Airlines dengan Fligt Number SV819 dari Gate 3 Terminal Soekarno Hatta (Soetta). Enaknya penerbangan menggunakan Saudia Airlines tidak pernah transit, alias langsung ke tempat tujuan yaitu King Abdul Aziz Jeddah.

Sebelum take off, selain tim operasional dan para pembimbing yaitu Ustaz Sanjudi Alabqory dan Ustazah Evah Nur Saidah, terlihat Direktur Utama PT. Ambassador Tour, Agah Sumpena beserta istri tercinta ikut ke Bandara Soetta. Selain untuk melepas keberangkatan jamaah umrah kelompok 7 Agustus 2022 yang berjumlah total 139 jamaah ini, sekaligus mengecek ulang dan memastikan kesiapan seluruh jamaah hingga hal terkecil.

Namun, ada pesan yang hingga saat ini tetap diingat jurnalis. Ya, pesan yang diucapkan istri Agah Sumpena tepat di pintu imigrasi yakni kedisiplinan, jaga kesehatan dan kebersihan.

“Tolong sebisa mungkin jaga kondisi, harus disiplin, gunakan waktu semaksimal mungkin hanya untuk beribadah kepada Allah SWT dan ajak semua jamaah untuk sama-sama menjaga kebersihan, jangan mengotori Tanah Suci dengan membuang sampah sembarangan,” ucapnya.

Air mata pun tak terasa menetes, sembari terus meminta doa kepada orang tua, rekan kerja, sahabat, saudara termasuk manajemen travel agar seluruh jamaah umrah ini diberikan kelancaran dan selamat hingga kembali lagi ke Tanah Air.

Untuk sampai ke Terminal King Abdul Aziz Jeddah, diperlukan waktu kurang lebih 9 jam lamanya (19.05 Jakarta-00.25 Jeddah) dengan burung besi bernama Saudia Airlines. Terdapat dua kelas yakni Executive dan Bisnis Class dalam satu rombongan. Kebetulan Jurnalis Radar Sukabumi terdaftar di kelas executive, maka ketika sampai di Makkah, maka fasilitas-fasilitas eksklusif itu bermunculan.

Sesampai di Makkah, disediakan hotel bintang lima bernama DAR Al-Eiman Royal Hotel untuk beristirahat selama tiga hari. Hotel ini ternyata berdampingan dengan Masjidil Haram, ya kurang lebih jaraknya 50 meter ke pintu masuk masjid yang berlokasi di pusat kota Makkah ini yang dipandang sebagai tempat tersuci bagi umat Islam.

Fasilitas serupa pun juga disajikan Ambassador saat para jamaah umrah executive ini tiba di Madinah. Dallah Taibah Hotel menjadi tempat menginap selanjutnya di Madinah.

Ada hal penting yang harus diperhatikan oleh seluruh jamaah umrah yang berangkat pasca puncak pandemi Covid-19 ini, atau lebih dikenal dengan keberangkatan awal musim 1444H. Aturan terbaru dari Satgas Covid-19 terkait hal ini. Sesuai SE Nomor 70 tahun 2022 mengharuskan PPLN secara umum termasuk di dalamnya jamaah umrah untuk sudah divaksin lengkap hingga booster (Vaksin ke-3,red). Akan tetapi bagi yang memiliki komorbid diberikan keringanan. Yaitu dengan adanya surat keterangan dari rumah sakit pemerintah.

“Yang terpenting adalah membangun kesadaran bagi semua masyarakat khususnya calon jamaah umrah agar selalu menerapkan protokol keseharan supaya tetap biosa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan nyaman dan aman,” tegas Direktur Utama PT. Ambassador Tour, Agah Sumpena sesaat sebelum rombongan terbang ke Jeddah.

Pantauan Radar Sukabumi di lapangan, memang selama proses pengecekan di imigrasi, pemeriksaan kesehatan tidak begitu mencolok dan tidak begitu ketat seperti dulu pada masa puncak pandemi Covid-19.

Hanya saja yang ekstra ketat terletak pada pemeriksaan kelengkapan dokumen seperti visa, tiket, paspor, buku kuning (Kartu vaksin meningitis,red) hingga sertifikat vaksin Covid-19 hingga booster yang telah tercantum dalam sertifikat yang dirilis pemerintah Republik Indonesia dalam akun resminya Peduli Lindungi. Jika salah satu dari dokumen tersebut tidak ada, maka siap-siap saja jamaah umrah tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci.

Selama di dua bandara (Soetta maupun di King Abdul Aziz Jeddah,red) pun, seluruh penumpang baik itu jamaah umrah maupun umum yang tidak mengenakan masker tidak ditegur apalagi dimintai Dam/denda. Mereka bebas saja hilir mudik di bandara. Lagi-lagi asalkan terbukti telah divaksin Covid-19 hingga booster dan tetap menjaga prokes.

“Dua tahun lalu mah sangat ketat teh, baik di bandara maupun di tempat umum seluruh penjuru Arab Saudi kalau ada warga siapapun itu yang tidak mengenakan masker saja itu langsung dibawa oleh askar atau aparat keamanan di sini dan dimintai Dam atau denda, beda dengan sekarang Alhamdulillah ekonomi mulai bangkit, pekerjaan mulai lancar dan tidak pakai maskerpun tidak kena Dam,” ucap Ade, driver asal Purwakarta yang mengantar jamaah Ambassador Tour di Makkah.

Pengamanan di sekeliling Kabah, Masjidil Haram, terlihat ketat hanya terlihat di pintu masuk dan di titik Hajar Aswad. Sejumlah askar atau pasukan keamanan khusus bertugas 24 jam penuh.

Tugas mereka mengawal salah satu sudut Kabah ini agar tidak saling berebut untuk menciumi batu-batuan dari Surga menurut hadist riwayat Tirmidzi tersebut. Sekaligus memecah kerumunan jamaah di titik-titik strategis salah satunya pintu masuk Masjidil Haram. Tidak hanya itu, setiap detik kawasan ini disterilkan oleh ribuan petugas kebersihan dengan alat manual dan mesin pembersih lantai otomatis hingga detail.

Pada Agustus di Arab Saudi berada pada periode puncak dari musim panas. Pada siang harinya, suhu udara yang terukur sangat ekstrem hingga mencapai 44°-50°C.

Meski demikian, cuaca yang tidak ramah di kulit tersebut tidak menyurutkan seluruh jamaah umrah dari seluruh dunia untuk bermalas-malasan beribadah. Mereka dengan khusyuk melaksanakan rukun umrah yaitu niat/Ihram, tawaf, sa’i, tahallul dan tertib dengan mudah dan nyaman. Karena Pemerintah Arab Saudi menyediakan ratusan kipas kabut untuk mendinginkan udara di Masjidil Haram dan halamannya.

Kipas angin ini tersedia di halaman Masjidil Haram. Kipas dioperasikan selama waktu salat dan ketika halaman Masjidil Haram penuh dan suhu meningkat.

“Awalnya sempat ada rasa khawatir apalagi ini masuk musim panas, tapi Alhamdulillah setelah dilakukan ternyata yang saya rasakan itu nyaman dan hati tentram, apalagi ditunjang dengan berbagai fasilitas lainnya yang disediakan oleh Ambassador Tour Sukabumi seperti hotel yang sangat dekat dengan pintu Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, jamuan makanan yang super lengkap enak dan para pembimbing umrah yang handal yang mampu memberikan rasa tenang, nyaman serta aman selama melaksanakan umrah ini. Kalau bagi kami selaku jamaah, fasilitas-fasilitas itulah yang secara otomatis dapat menunjang kelancaran dalam beribadah dan kami puas,” tutur jamaah umrah executive class Ambassador Tour, Agam yang juga diamini oleh jamaah lainnya Bobon dan Dede.

Tidak dipungkiri, banyak sekali rekan kerja hingga relasi lainnya yang menanyakan kenapa memilih umrah dengan travel yang mengutamakan pelayanan terbaik bagi jamaah.

Bagi jurnalis, tidak ada tawar menawar untuk ibadah. Sebab, rezeki bisa dicari. Akan tetapi kenikmatan, kenyamanan serta keamanan dalam beribadah tetap harus nomor satu. Jadi, sebagai Jurnalis Radar Sukabumi juga ingin membuktikan sejauh mana layanan yang diberikan oleh pihak travel.

Ternyata pada kenyataaannya ada harga ada kualitas. Semua layanan yang diberikan terbukti adanya, semuanya serba eksklusif. Mulai dari penerbangan yang tidak transit, hotel yang sangat dekat dekat dengan pintu Masjidil Haram baik di Makkah maupun Madinah, bimbingan dari ustaz-ustazah yang mumpuni di bidangnya hingga detail, kelengkapan sarana prasarana penunjang, bahkan sudah termasuk paket city tour yang sangat lengkap hingga menu masakan yang disajikan sama dengan menu masakan lokal pada umumnya di Indonesia yang disandingkan dengan sedikit tambahan bumbu khas Timur Tengah. (*)

Pos terkait