Bro Eddie Bicara Tentang Geng Motor Anarkis di Sukabumi dengan Narasi Menyejukkan tapi Menohok

El Presidente Brother Sukabumi, Bro Eddie Pribadi Santoso

SUKABUMI – Fenomena geng motor kini menjadi momok yang meresahkan bagi masyarakat Sukabumi, khususnya di jalan. Aksi kekerasan jalanan yang kerap kali dipertontonkan secara bergerombolan mengancam keselamatan masyarakat baik pengendara maupun yang sedang duduk-duduk santai.

Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi eksistensi dan aksi anarkis geng motor? Menjawab pertanyaan ini, El Presidente Brother Sukabumi Eddie Pribadi Santoso menyebut tidak sulit untuk menangani geng motor.

Bacaan Lainnya

“Sebenarnya tidak sulit menangkap mereka, karena mereka hidup di sekitar kita,” kata Eddie kepada Radar Sukabumi, Sabtu (27/11).

Eddie yang juga tokoh bikers senior di Sukabumi menjelaskan, geng motor adalah sekelompok remaja yang masih tanggung secara jati diri dan finansial sehingga belum mandiri alias hidupnya masih tergantung pada orangtua.

“Mereka itu anak-anak tanggung yang belum mandiri. Untuk hidup sehari-hari saja masih mengandalkan uang dari orangtuanya,” jelas Eddie.

Eddie pun mengatakan bahwa geng motor sejatinya juga bukanlah organisasi kriminal kakap yang rumit untuk diberantas. Tindakan anarkisme yang selalu dilakukan umumnya dilakukan secara berkelompok dengan keadaan pengaruh alkohol atau zat adikitf lainnya.

Sehingga, lanjut Eddie, untuk mengatasi remaja-remaja yang terlibat dalam kelompok geng motor diperlukan hadirnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam memberikan edukasi dan perhatian. Selain itu, untuk tindakan preventif lebih jauh, perlu adanya nomor hotline khusus yang bisa dihubungi masyarakat.

“Ajak warga masyarakat berperan aktif mendeteksi mereka dalam kehidupan sehari hari, sehingga bisa mencegah sebelum mereka bertindak. Kalau perlu adakan nomer hotline yang bisa dihubungi masyarakat,” ujarnya.

Pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini juga mengatakan, perlu keterlibatan kelompok bermotor resmi dalam operasi pembinaan dan pencegahan aksi-aksi geng motor liar. Sebab dari perspektif sosial, dimungkinkan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi tindakan kekerasan dan vandalisme geng motor sehingga apa yang mereka lakukan sebagai bentuk protes sosial pula.

“Libatkan kelompok bermotor resmi dalam operasi pembinaan dan pencegahan aksi-aksi geng motor liar. Jangan hanya sekadar menghujat dan menyalahkan mereka, siapa tahu tindakan mereka hanyalah protes kepada tingkah laku orang-orang dewasa yang mungkin lebih buruk seperti menyebarkan hoaks, politik indentitas, penyalah gunaan jabatan, memperalat agama untuk tujuan tertentu dan produk-produk kekerasan lainya yang mereka alami dan mereka saksikan dalam kehidupan sehari hari,” paparnya.

“Pencegahan, pembinaan dan pemberian contoh sikap positif adalah yg paling tepat buat mereka,” tuntas Eddie. (izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *